- Antara/ Udin
VIVAnews - Penasehat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif memastikan sikap Muhammadiyah kepada pemerintah tetap akan kritis.
Meski demikian, Muhammadiyah tidak akan menentang Negara karena Muhammadiyah adalah bagian dari NKRI.
"Kalau ada gesekan-gesekan ataupun ketegangan dengan pemerintah, itu biasalah," kata Syafii Maarif usai menghadiri Pembukaan Muktamar 1 Abad Muhammadiyah di Mandalakrida, Yogyakarta, Sabtu 3 Juli 2010
Meski sering ada ketegangan antara Muhammadiyah dengan pemerintah, menurut Syafii, tindakan yang dilakukan selalu amar makruf nahi mungkar. Dan jika ada pihak yang tersinggung harusnya disikapi dengan sifat kenegarawanan.
"Sifat kenegarawanan itu dilakukan baik oleh Muhammadiyah maupun dari pemerintah," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah ini periode 2000-2005 ini.
Disinggung tentang siapa sosok yang cocok memimpin Muhammadiyah lima tahun ke depan, Safii enggan untuk berkomentar. Tetapi, Syafii justru akan mengikuti apa yang diinginkan wartawan. "Itu terserah wartawanlah. Saya ikut saja," kata dia sambil tertawa.
Sementara itu Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin juga menegaskan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi Islam tertua, bahkan lebih tua dari NKRI ini tetap akan bersikap loyal namun kritis.
Ketika pemerintah dalam menjalankan amanat rakyat tidak sesuai lagi dengan UU, lanjut Din, maka Muhammadiyah akan berdiri dalam garda terdepan mengkritik pemerintah.
"Namun demikian jika pemerintah telah menjalankan amanat rakyat sesuai dengan UU, maka Muhammadiyah juga menjadi barisan terdepan di belakang pemerintah," tegas Din. (umi)
Laporan: KDW l Yogyakarta
GAC Aion Jual 1 Juta Mobil Listrik dalam Waktu Relatif Singkat
Dalam kurun waktu singkat, perusahaan berhasil menunjukkan dedikasi dan komitmennya.
