PDIP Yakin Jokowi Tak Salahgunakan Data Parpol dari Intelijen: Sebatas untuk Pengetahuan

Presiden Jokowi dan Megawati Sukarnoputri di acara HUT PDIP ke-50.
Sumber :
  • YouTube PDIP

Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah meyakini Presiden Jokowi tak menyalahgunakan data-data termasuk arah parpol yang diperolehnya dari intelijen. Menurut dia, wajar jika Jokowi selaku kepala negara dapat data tersebut.

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda, KASN Klaim Sistem Rekrutmen Sudah Transparan

Bagi Said, dengan Jokowi mendapat data intelijen itu menunjukkan kepala negara well informed terhadap data-data pergerakan intelijen di Tanah Air.

"Seyogianya menurut saya, pada tingkat tertentu kita memperlakukan bapak Presiden sebagai presiden Republik Indonesia. Mungkin yang diinginkan, dimaksud oleh Bapak Presiden menyampaikan itu hanya sebatas untuk pengetahuan bahwa bapak presiden well informed dari segala sesuatu pergerakan intelijen yang di bawah naung Bapak Presiden," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 September 2023.

Pemprov Sumut Optimalkan Teknologi Informasi dalam Sukseskan Penyelenggaraan PON 2024

Said menuturkan, data-data intelijen tentang parpol tak boleh dijadikan alat siapapun termasuk presiden mengerdilkan parpol. Sebab, parpol bukan musuh negara atau obyek intelijen. Tapi, kata dia, parpol adalah pilar demokrasi.

Senang Kendaraan Listrik Makin Menjamur, Jokowi Sebut Pabrik Baterai Beroperasi Bulan Depan

"Bagi saya sesungguhnya sebagai partai politik, kami punya otonom, kami punya kedaulatan. Kami bukan musuh negara, kan partai politik bukan obyek intelijen, dia adalah pilar demokrasi," jelas Said.

"Kalau partai politik dilemahkan, dikerdilkan, saya pikir, itu bukan karakter presiden kita," ujar Said.

Menurut Said, sejauh ini, data-data intelijen mengenai parpol yang dimiliki Jokowi dalam kondisi wajar. PDIP, kata dia, tentu akan mengingatkan Jokowi jika menyalahgunakan data-data tersebut.

"Sejauh ini, karena Bapak Presiden sebatas menyampaikan saja Bapak Presiden well informed terhadap segala sesuatunya, saya tidak punya kekhawatiran Bapak Presiden akan menggunakan itu sebagai alat bagi kepentingan beliau," ujar Said.

Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah

Photo :
  • ANTARA

Sebelumnya, Jokowi mengaku mengantongi informasi dan data terkait arah parpol dari berbagai sumber intelijen. Selain intelijen pribadi, Jokowi klaim dapat informasi dari intelijen Polri dan intelijen TNI.

Dia bilang, dari informasi itu, Jokowi menyebut juga memahami seluk beluk setiap parpol dan keinginan masing-masing partai.

"Saya tahu dalamnya partai seperti apa, saya tahu. Partai-partai ingin menuju ke mana saya ngerti," ujar Jokowi dalam rapat kerja nasional relawan Seknas Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Sabtu, 16 September 2023.

"Informasi yang saya terima itu baik dari intelijen saya ada, dari intelijen Polri ada, dari intelijen TNI saya punya BAIS, dan info-info itu, angka, data, survei, ada semua, dan itu hanya milik presiden," lanjut Jokowi.

Jokowi pun menurutkan soal figur presiden selanjutnya. Ia menyebut pemimpin RI harus orang yang mau berhitung secara detail dan turun ke lapangan.

Dia bilang, sebagai presiden sudah berulang kali turun langsung ke lapangan untuk meninjau perkembangan hilirisasi industri. Jokowi juga menyebut selalu berhitung secara detail mengenai rugi untung yang diterima negara sebelum mengambil suatu kebijakan.

"Pemimpin ke depan harus ngerti ini, mau berhitung, mau kalkulasi, mau ke lapangan. Saya beberapa kali turun langsung ke pabrik, Presiden ngurus-ngurusin hal seperti itu, tetapi kalau enggak kita urus, enggak rampung dia,"  tutur eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya