Bawaslu dan TikTok Teken MoU, Wujudkan Pemilu Bersih Tanpa Hoaks dan SARA

Penandatanganan MoU Bawaslu RI dan TikTok
Sumber :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta –  Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk wujudkan pemilu bebas hoaks dan SARA

Hakim MK Soroti Tanda Tangan yang Mirip Semua di TPS Bangkalan

"Alhamdulillah sekarang pertama kali kita tandatangan dengan TikTok. Pertama kali untuk mewujudkan pemilu yang sehat, pemilu yang sehat itu tanpa hoaks, tanpa fitnah, tanpa kemudian harus melakukan bullying terhadap orang atau siapapun juga yang maju terhadap kontestasi pemilu," kata Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja di Jakarta, Senin, 18 September 2023.

Menurut Bagja, penandatanganan MoU ini sangat penting karena merupakan salah satu mitigasi resiko terhadap permasalahan di media sosial terkait pemilu. "Kenapa MoU ini sangat penting? MoU ini merupakan salah satu mitigasi resiko terhadap persoalan media sosial yang banyak kita hadapi pada pemilu 2019," katanya. 

Pilkada 2024 Jadi Momentum Golkar Jaring Tokoh Kharismatik

Bagja berkaca pada Pemilu 2019 lalu yang menimbulkan banyak kericuhan. Maka dari itu, diharapkan dengan kerja sama antara Bawaslu RI dengan TikTok ini dapat menekan potensi kericuhan tersebut.

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dalam konferensi pers di kantor KPU RI, Jakarta, Rabu, 10 Mei 2023.

Photo :
  • ANTARA/Tri Meilani Ameliya
Pengangguran RI Turun karena Ada Rekrutmen PPPK hingga Petugas KPPS Pemilu

"2019 pemilu kita dengan banyaknya hoaks yang berseliweran di media sosial akan menambahkan kericuhan di tahun 2019 yang lalu. Kita akan meningkatkan sebuah pemilu yang kemudian lebih argumentatif, lebih reasonable. Ini yang paling penting, inii yang akan kita wujudkan pada pemilu tahun 2024 ini," katanya. 

Di sisi lain, dengan adanya kerja sama antara Bawaslu dengan TikTok, itu juga memberikan rujukan bagi pemilih pemula. Bagja menjelaskan ada dua karakteristik pemilih pemula.

"Dan kami harapkan dengan kami bekerja sama dengan TikTok, dan media sosial yang lain dapat mewujudkan saluran media sosial yang menjadi rujukan teman-teman khususnya pemilih, baik pemilih pemula, ada dua karakteristik, satu  pemilih muda, satu baru memilih," ucap Bagja.

"Misalnya pensiunan tentara maupun polisi, itu disebut pemilih pemula walaupun usianya sudah 60," ujarnya.

Bagja berharap agar keadaan lalu lintas media sosial di Indonesia sebelum saat pemilu menjadi mudah bagi pemilih pemula untuk mencari informasi.

"Nah oleh sebab itu, diharapkan dengan adanya kerja sama ini dan TikTok juga akan memelihara keadaan lalu lintas media sosial kita dan ini akan menjadi rujukan juga bagi teman-teman pemilih pemula dalam mencari formasi. Yang paling penting adalah pencarian informasi melalui TikTok, itu akan semakin kaya, dan kita akan melihat juga para kontestan pemilu bersaing di media sosial dengan baik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya