Aktivis 98: Sistem Pilpres Saat Ini Sudah Demokratis, Jauh dari Dinasti Politik

Ilustrasi Warga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara pada Pemilu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Jakarta – Ketua Umum Rampai Nusantara Mardianysah menyampaikan sistem pemilihan presiden (pilpres) saat ini sudah sangat demokratis. Sebab dalam pemilu saat ini masyarakat berperan sebagai penentu langsung siapa calon presiden atau calon wakil presiden yang diinginkan.

DKPP Terima Ratusan Pengaduan Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu sepanjang 2024

"Rakyat kita sudah pintar, tidak akan terkelabui karena sistem demokrasi kita saat ini baik pilkada maupun pilpres kan sudah langsung masyarakat yang menjadi penentu, pemilihan langsung dengan sangat terbuka, jauh dari sistem politik penunjukan seperti sebelum era reformasi yang sangat memungkinkan tumbuh politik dinasti," jelas Mardiansyah dalam keterangannya, Jumat 20 Oktober 2023.

Ilustrasi Pemilu.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Oposisi Diperlukan agar Ada yang Mengingatkan kalau Ada Penyimpangan, Menurut Pakar BRIN

Menurut Mardiansyah yang akrab disapa Semar dan juga aktivis 98 ini, politik dinasti saat ini justru tumbuh subur dalam sistem kepartaian yang banyak dikuasai oleh keluarga tertentu. 

"Kalo mau fair, yang kita lihat tumbuh politik dinasti justeru di sistem kepartaian kita, beberapa partai dikuasai oleh keluarga yang sangat dominan dan menjadi penentu penuh, ini yang lebih membahayakan karena proses kaderisasi menjadi mandek," tambah Semar. 

Prabowo Mau Buat Presidential Club, Ganjar: Bagus-bagus Aja

Dinasti politik (Ilustrasi oleh manila buletin/terakota.id)

Photo :
  • vstory

Lebih lanjut, Semar menginginkan sistem demokrasi yang saat ini sudah berjalan dengan baik dimana rakyat menjadi penentu harusnya partai politik juga mengikuti dengan melakukan regenarasi yang baik di dalamnya. 

"Sistemnya sudah baik, tapi kalo partai nya tidak membuka diri sebagai bagian dari lembaga publik yang harus membuka diri juga kalo tidak bisa mengancam demokratisasi di negara kita, kader-kader terbaik dalam partai politik bisa saja mandek karirnya karena tidak ada kedekatan misalkan dengan ketua umumnya," Pungkas Semar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya