TPN Ganjar-Mahfud Prihatin dengan Fasilitas Kesehatan di Daerah Ini

Ganjar Pranowo-Mahfud MD Debat Ketiga Calon Presiden Pemilu 2024
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) TPN Ganjar-Mahfud, Oktafiandi, menjalankan arahan Ketua Umum PDI Perjuangan agar terus melakukan kerja-kerja kerakyatan. Yakni dengan menyapa masyarakat, baik melalui forum-forum diskusi maupun secara door to door.

Di Rakernas, PDIP Siapkan Langkah Strategis Pasca Pemilu 2024

Okta berkeliling ke Jawa Barat yakni wilayah Kecamatan Pamarican, Banjaranyar dan Kabupaten Ciamis. Di sana, dia mendengar banyak warga yang mengeluh kurangnya fasilitas kesehatan (faskes), sehingga harus dirujuk ke Purwokerto, Jawa Tengah.

"Di samping fasilitas kesehatan yang minim, tenaga kesehatan juga tidak memenuhi, sehingga antrean untuk berobat jadi panjang. Ketika dirujuk, ambulans susah," kata Oktafiandi melalui keterangannya dikutip Rabu, 10 Januari 2024.

PDIP Ingin Lanjutkan Kerja Sama dengan PPP dan Hanura di Pilkada 2024

Okta melihat situasi tersebut sangat memprihatinkan atas kesulitan yang dirasakan warga Jawa Barat untuk mendapat pelayanan kesehatan. Sebab, Okta juga pernah mengalami hal yang sama ketika orangtuanya sakit sulit tidak ada ambulans.

“Saya merasakan yang dirasakan masyarakat, karena saya pernah mengalami hal itu ketika saya kecil. Ayah saya sakit tak ada ambulans mau dibawa ke rumah sakit, hingga akhirnya meninggal dunia. Selama di Kemenkes, saya bersama Pak Terawan berkeliling di seluruh Indonesia menemukan hal serupa,” ujarnya.

Kapan Megawati dan Prabowo Subianto Bertemu? Hanya Puan dan Hasto yang Tahu

Maka dari itu, politisi PDIP ini mengatakan komitmen pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD untuk program 1 desa 1 fasilitas kesehatan disambut baik.

"Saya berjanji kepada masyarakat untuk membantu 1 kecamatan 1 ambulans, ketika Pak Ganjar terpilih dan saya terpilih menjadi anggota DPR. Saya tak akan ambil gaji selama 1 tahun untuk merealisasikan ambulans di setiap kecamatan di Ciamis, Kuningan, Banjar, dan Pangandaran," kata Oktafiandi.

Selain itu, Oktafiandi juga menerima keluhan petani yang kesulitan mendapatkan pupuk. Tentu, kata dia, Ganjar dan Mahfud berjanji kalau pupuk subsidi tidak akan dikurangi jumlahnya dan memperbaiki pengelolaan data supaya tepat sasaran distribusinya.

"Datanya akan diperbaiki agar penyalurannya tepat sasaran, sambil mereka diedukasi oleh kawan-kawan penyuluh menggunakan pupuk berimbang. Lalu, pupuk organik sejatinya produksi kita sesuai dengan yang kita harapkan dalam ketahanan dan kedaulatan pangan kita," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya