KPU Gandeng Polri Cegah Gesekan Massa Pendukung Capres-cawapres saat Kampanye Akbar

Ketiga pasang Capres dan Cawapres di acara Paku Integritas KPK
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) guna mencegah adanya gesekan massa pendukung calo presiden dan calon wakil presiden saat kampanye akbar Pemilu 2024.

Nasib Program Kartu Prakerja di Era Prabowo-Gibran

Diketahui, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar; pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan menggelar kampanye metode rapat umum secara bersamaan di Jawa Timur pada 9 Februari 2024.

Pada 10 Februari 2024, kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden akan menggelar kampanye akbar bersamaan di DKI Jakarta.

Merasa Suaminya Dikriminalisasi, 2 Ibu Asal Sumsel Datangi Mabes Polri Cari Keadilan

Capres dan Cawapres saat Debat Capres Pertama di KPU

Photo :
  • vstory

"Kami juga menyampaikan pertimbangannya bagaimana termasuk bagi kami. Kemudian ini bagian dari koordinasi dengan pihak kepolisian. Yang jelas, sekarang posisinya tentu sebagai keputusan itu yang akan dijalankan," kata Anggota KPU RI, August Mellaz kepada wartawan Sabtu, 20 Januari 2024. 

Prabowo Yakin Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh 8% 2-3 Tahun ke Depan

Ia melanjutkan, soal zonasi wilayah kampanye akbar tersebut sudah disepakati bersama naradamping dari masing-masing tim pasangan calon dan tim partai politik itu sendiri.

“Khusus dari tim paslon di pertemuan itu ada semua, khusus 3 hari terakhir, ada permintaan untuk kemudian diberikan keleluasaan. Nah, keleluasaan itu sampai di sana. Jadi teoritis bisa diproyeksikan, pasti ada titik pertemuan,” ucap dia.

Mellaz menegaskan pihaknya bersama tim pasangan calon dan aparat pengamanan akan berkordinasi secara intensif untuk memastikan ketertiban pada kampanye akbar mendatang tersebut.

“Kami sudah komunikasi intensif dengan kepolisian. Termasuk salah satunya terkait bagaimana merekayasa arus,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya