Jelang Pencoblosan 14 Februari, Bagaimana Peluang Prabowo-Gibran Satu Putaran di Pilpres 2024?

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta - Lembaga Survei Indonesia atau LSI Denny JA, kembali mengeluarkan rilis hasil surveinya jelang pencoblosan Pemilu Presiden atau Pilpres 2024. Akankah keinginan pasangan Prabowo-Gibran menang satu putaran, bisa terwujud?

Terima Kunjungan Dubes India yang Baru, Prabowo Dorong Peningkatan Kerjasama

Hasil survei LSI Denny JA tersebut, peluang pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, terbuka untuk menang satu putaran.

Direktur KCI LSI Denny JA, Adjie Al Faraby, menyampaikan hasil survei simulasi kertas suara Pilpres 2024, Prabowo–Gibran berada di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 53.5 %. Posisi kedua Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 21.7 %.

Dikabarkan Bakal Jadi Menkeu, Budi Gunadi Jawab Pingin Jadi Menteri Penerangan

Sedangkan, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi ketiga dengan elektabilitas sebesar 19.2 %. Sebesar 5.5 % menyatakan belum memutuskan atau rahasia/tidak tahu/tidak jawab. Adapun suara tidak sah sebesar 0.1 %.

“Dilihat secara tren, satu putaran semakin terbuka lebar,” kata Adjie di Jakarta pada Jumat, 9 Februari 2024.

Wajar jika Kementerian Ditambah sampai 40 untuk Indonesia yang Besar, Menurut Pengamat

Di survei awal Januari 2024, Adjie mengatakan elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 46.6 %. Survei akhir Januari 2024 terjadi kenaikan menjadi 50.7 % dan saat ini awal Februari elektabilitas Prabowo-Gibran terus naik menjadi 53.5 %.

“Dalam satu bulan (Januari ke Februari 2024) terjadi kenaikan 6.9 % untuk Prabowo-Gibran. Dalam satu minggu (akhir Januari ke awal Februari 2024) terjadi kenaikan 2.8 %. Jika tren ini bisa terus di pertahankan maka satu putaran kian terbuka lebar,” ujarnya.

Menurut dia, pemilih Prabowo-Gibran dari 53.5 % itu sebesar 47.9 % merupakan strong supporters (pemilih kuat/militan), dan 5.6 % merupakan soft supporters (pemilih yang masih mungkin berubah).

Dari pemilih Anies-Muhaimin sebesar 21.7 %, itu 18.9 % merupakan strong supporters, dan 2.8 % merupakan soft supporters. Sedangkan, dari pemilih Ganjar-Mahfud sebesar 19.2 % itu 16.8 % merupakan strong supporters, dan 2.4 % merupakan soft supporters.

“Pemilih yang masih mungkin berubah untuk Prabowo-Gibran sebesar 5.6 %, Anies-Muhaimin sebesar 2.8 %, Ganjar-Mahfud sebesar 2.4 %,” ujarnya.

Sementara, Adjie menyebut masih ada pemilih yang belum menentukan pilihan, pemilih yang belum militan dan margin of error (MoE) karena sampel, LSI Denny JA membuat prediksi dalam bentuk interval.

Batas bawah merupakan pemilih militan masing-masing pasangan calon. Batas atas merupakan gabungan hasil survei ditambah yang Belum Memilih dibagi rata ke tiga pasang, plus margin of error sebesar 2.9%.

Hasilnya, kata dia, Prabowo-Gibran berada di interval 47.9 % hingga 58.3 %. Anies-Muhaimin berada di interval 18.9 % hingga 26.5 %. Ganjar-Mahfud berada di interval 16.8 % hingga 24.0 %

“Dengan prediksi interval itu, maka 30% kemungkinan Prabowo-Gibran menang tapi ada putaran kedua, dan 70% kemungkinan Prabowo-Gibran menang satu putaran saja,” ungkapnya.

Diketahui, LSI Denny JA melakukan survei tatap muka menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia pada 26 Januari-6 Februari 2024. Dengan 1200 responden, dan margin of error survei ini sebesar 2.9%.

Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya