Suara di Jawa Barat Ikut Dongkrak Partai Golkar Berada di Urutan Kedua Hasil Quick Count

Ilustrasi Partai Golkar.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Jakarta – Partai Golkar dinilai sukses menguasai Jawa Barat, dengan raihan suara berdasarkan quick count atau hitung cepat, tinggi. Walau sebelumnya wilayah ini menjadi lumbungnya PKS dan juga Partai Gerindra

Golkar Tetap Optimis Meski Elektabilitas Ahmed Zaki Masih Rendah di Bursa Cagub DKI

Dari real count KPU, Partai Golkar meraih 1.164.757 suara, berdasarkan 46,28 persen data yang sudah masuk untuk pileg Jawa Barat. Sedangkan hasil quick count seperti oleh Poltracking Indonesia, Golkar menang di Jawa Barat. 

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, menyebut kalau quick count yang mereka lakukan menempatkan Golkar di urutan teratas.

Kalah di Pilpres 2024, Anies Ingin Keluar Secara Terhormat

”Jawa Barat pernah dipimpin Golkar pada 2004, tahun ini kemungkinan Golkar menang di Jawa Barat. Itu ada banyak faktor. Diantaranya mesin partai, caleg, Ridwan Kamil, dan sebagainya,” jelas Hanta, dikutip Senin 19 Februari 2024. 

Golkar berdasarkan quick count nasional, mampu bertengger di urutan kedua. Padahal, partai pimpinan Airlangga Hartarto itu tidak punya figur capres maupun cawapres.

Pemicu Guncangan Gempa Garut Terasa ke Wilayah Pesisir Jabar Termasuk Sukabumi

Dari quick count Poltracking Indonesia dengan data masuk 99,2 persen, PDIP urutan pertama dengan capaian 16,36 persen. Disusul Partai Golkar 14,59 persen. 

Sementara itu, Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi, melihat ada anomali yang terjadi. Karena Golkar mampu mengungguli Gerindra yang memiliki figur kuat yakni Prabowo Subianto, yang juga capres dan sementara unggul jauh di quick count Pilpres 2024.

Biasanya, kata dia, suara partai yang punya figur capres lebih unggul dari partai lain. 

”Golkar yang tidak mempunyai capres justru dia nomor dua, ternyata suara Golkar lumayan bila dibandingkan dengan Gerindra,” jelas Arya, saat dihubungi. 

Ada beberapa hal yang mendongkrak suara Partai Golkar. Jelas dia, suara Golkar bisa dipotret dari perolehan suara caleg mereka di daerah pemilihannya. Terutama di wilayah yang lumbung suaranya tinggi seperti Jawa Barat.

”Dalam konteks ini PDIP dan Golkar yang cukup lumayan di hasil quick count, nomor satu dan nomor dua meskipun tidak ada yang menembus 20 persen, itu bisa jadi dikontribusi oleh yang memilih caleg,” jelasnya. 

Lanjut dia, untuk di Jawa Barat, Golkar punya potensi besar untuk menyudahi dominasi dari Gerindra dan PKS. Faktornya menurut dia, ada Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil adalah fungsionaris Partai Golkar, dia juga memiliki popularitas tinggi, sehingga itu menjadi magnet suara untuk partai juga. Ditambah, majunya sang istri, Atalia Praratya, sebagai caleg Partai Golkar. 

”Jawa Barat itu Golkar menang karena memang Ridwan Kamil sudah menjadi fungsionaris dan ada istrinya juga nyaleg. Jadi, basis pemilih Ridwan Kamil yang mengatrol suara Golkar,” jelas dia. 

Menurutnya, banyak rekam jejak yang bisa terlihat dari Ridwan Kamil selama menjadi Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bandung. Meski dia di Pemilu 2024 tidak menjadi caleg Partai Golkar.

Keberadaan Ridwan Kamil menjadi jangkar bagi Golkar, untuk meraup suara di Jawa Barat. 

”Golkar juga partai dengan infrastruktur yang sudah cukup mapan di berbagai daerah, termasuk di Jawa Barat. Dedi Mulyadi pergi, RK masuk. Itu juga bisa berkontribusi. Jadi, ada infrastruktur partai yang cukup kuat di daerah,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya