- Biro Pers Istana/ Abror Rizki
VIVAnews - Indo Barometer menemukan Ani Yudhoyono sebagai kandidat calon Presiden terpopuler keenam dalam survei yang digelar Agustus 2010. Achmad Mubarok, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, menyatakan, hasil survei itu wajar saja.
"Itu kan populernya, ya pasti dong orang banyak mengenal dia," kata Achmad Mubarok saat diwawancara VIVAnews melalui telepon, Kamis 6 Januari 2011.
Apalagi, kata Mubarok, sampel survei itu hanya 1.200 orang. "Untuk calon presiden, kalau yang ditanya 1.200 orang, nggak terkejut saya," katanya.
Partai Demokrat, kata Mubarok, tidak ada rencana sama sekali mencalonkan Ani dalam Pemilihan Presiden 2014 nanti. Menurut Mubarok, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono, juga tidak menghendaki.
"Karena Pak SBY tidak menghendaki. Kalau kita jeli, Pak SBY kan sering menyindir bupati kenapa mencalonkan istrinya. Meskipun itu tidak melanggar undang-undang, tidak etis," kata Mubarok. "Pak SBY tidak ingin membangun dinasti kekuasaan. Jadi, yang melempar isu itu bukan orang Demokrat."
Mengapa isu ini dilempar orang luar, Mubarok menyampaikan partainya memiliki mekanisme tertentu. Calon presiden dari Demokrat hanya bisa disampaikan Majelis Tinggi Demokrat yang beranggota sembilan orang.
Survei Indo Barometer dilakukan dengan pertanyaan tertutup terhadap 10 nama. Dalam pertanyaan ini, nama SBY tidak dicantumkan. SBY diganti dengan nama Ani Yudhoyono. Hasilnya, Ani Yudhoyono berada di peringkat keenam mengalahkan Surya Paloh, Hatta Rajasa, Suryadharma Ali, dan Lutfhi Hasan Ishaaq.
Berikut hasil survei itu: Megawati di urutan pertama (21,8 persen), Prabowo Subianto (15,5 persen), Wiranto (8,7 persen), Aburizal Bakrie (5,6 persen), Muhaimin Iskandar (3,5 persen), Ani Yudhoyono (3,4 persen), Surya Paloh (3,3 persen), Hatta Rajasa (2,0 persen), Suryadharma Ali (0,3 persen), dan Luthi Hasan Ishaaq (0,3 persen).
Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu
Begal itu menyasar pelajar dan perempuan.
