- Antara/ Udin
VIVAnews - Mantan Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, Syafii Ma'arif, menyatakan aksinya di Forum Lintas Agama yang melansir 18 kebohongan Pemerintah bukan mengarah ke situasi yang terjadi di Mesir saat ini. Tindakannya semata kesadaran sebagai rakyat yang menginginkan perbaikan.
"Forum Lintas Agama ini juga tidak akan membawa kondisi seperti Mesir kedua," kata Buya dalam jumpa pers di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu 5 Februari 2011. "Jangan melebih-lebihkan. Kami tidak berpikir ke situ. Pemimpin di sini kan tak otoriter, di Mesir kan pemimpinnya otoriter, sudah 30 tahun berkuasa," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut Buya Syafii menyatakan tujuan utama forum lintas agama jauh dari strategi politik, target politik, atau yang lainnya. "Stategi dari forum lintas agama adalah melalui kebudayaan," ujar Buya menjelaskan. Maka, tak ada target waktu yang khusus. "Forum menginginkan dari bawah sampai atas perlu pemimpin yang siuman".
Karena itu, Buya menyerukan kepada Muhammadiyah yang dulu dipimpinnya itu, agar jangan takut jika dikucilkan oleh pemerintah. Muhammadiyah, kata Buya Syafii, hanya perlu takut dikucilkan oleh masyarakat.
Pernyataan Forum Lintas Agama itu sempat menjadi isu politik yang ramai di tanah air bulan lalu. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengaku Pemerintah risau dengan tudingan 'telah berbohong' itu. Tudingan itu dinilai terlalu jauh. "Bohong itu adalah menyangkut integritas seseorang, kredibilitas seseorang, kehormatan seseorang," ujar Djoko, Rabu 12 Januari 2011.
Djoko mengakui, yang disampaikan Presiden SBY dalam Rapat Kerja Awal Tahun yang memaparkan tentang pencapaian pemerintah, masih ada yang belum berhasil. "Tapi kalau Pemerintah berbohong saya kira terlalu jauh," kata Djoko.
Laporan Juna Sanbawa | Yogyakarta