Demokrat Kritik Suryadharma Ali

Ahmad Mubarok
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews -- Anggota Dewan Pembina Demokrat, Ahmad Mubarok, kembali menggaungkan pentingnya pemisahan jabatan antara ketua umum partai dan menteri kabinet.

Terkait hal itu, ia melemparkan kritik kepada Menteri Agama, Suryadharma Ali, yang juga merupakan Ketua Umum PPP, salah satu mitra koalisi pemeintah.

"Kritik kepada SDA [Suryadharma Ali], ketika ada masalah [insiden kekerasan berbau agama], beliau malah ada acara partai di Jawa Timur," kata Mubarok ketika dihubungi Jumat 11 Februari ini, di Jakarta.

Sandiaga soal Peluang Gabung Prabowo-Gibran: Sesuai Namanya Partai Persatuan

Menurut dia, sebetulnya ketika itu bisa saja Wakil Ketua Partai yang melaksanakan tugas kepartaian, tidak harus Suryadharma yang mempunyai tugas penting selaku Menteri Agama.

"Idealnya ketua umum partai berada di luar kabinet, supaya perhatiannya tidak terpecah. Dia kan harus mengurus pemerintahan," tegas Mubarok.

Ia kemudian mencontohkan PKS yang dinilainya telah bertindak tepat dalam memisahkan jabatan kenegaraan dan kepartaian. "Cara berpikir PKS itu bagus. Presiden PKS, Tifatul Sembiring, mundur waktu terpilih menjadi menteri," puji Mubarok.

Ia menambahkan, sebaiknya kursi menteri untuk kalangan profesional ditambah, dan untuk kalangan partai dikurangi.

Wakil Sekjen PPP, Arwani Thomafi, membantah bila Suryadharma disebut lalai melaksanakan tugas kementerian.  "Beliau ketika itu di Jawa Timur karena hendak menuju Bali dalam rangka menghadiri acara pemberian beasiswa santri di Denpasar. Itu adalah acara resmi Kementerian Agama," tegasnya ketika dihubungi.

Ia menilai tudingan kepada Suryadharma terlalu berlebihan. "Soal menteri, kembalikan saja ke hak prerogatif Presiden. Tidak perlu mendahului Presiden," tandasnya.

Arwani menekankan, parameter untuk mengukur seorang menteri adalah berdasarkan kinerja yang bersangkutan, bukan apakah dia berasal dari partai atau profesional. "Menteri dari kalangan profesional saja tak lepas dari kritik," tukas Arwani.

Bungkam Irma Nasdem, Refly: Harusnya Semua Anggota DPR Itu Oposisi Terhadap Pemerintah!

Oleh karena itu, ia meminta semua pihak menghindari wacana tentang perebutan kursi kekuasaan.

Proses evakuasi korban tewas akibar banjir dan longsor di Luwu. (Foto: Basarnas Sulsel).

Update Korban Tewas Banjir dan Longsor di Luwu jadi 13 Orang, Berikut Daftar Namanya

Jumlah korban tewas akibat banjir dan longsor menimpa Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, bertambah. Kini sudah sebanyak 13 orang. Seorang korban lansia baru ditemukan tim.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024