VIVAnews - Sejumlah tokoh agama beberapa waktu lalu pernah melontarkan pernyataan bahwa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbohong. Kritikan ini seperti masih 'terngiang' di telinga SBY, sehingga ia menyatakan tidak berbohong saat memberikan pemaparan mengenai program kerja Pemerintah.
Pernyataan tidak berbohong tersebut setidaknya diungkapkan SBY dua kali dalam Rapat Kerja Kabinet dan Gubernur di Istana Bogor, Jawa Barat, saat memberikan paparan tentang program prioritas pemerintah, yaitu ketersediaan pangan, masalah pengangguran, dan transportasi Jakarta.
Pertama, saat SBY memaparkan rancangan (masterplan) pemerintah dalam hal mengurangi kemiskinan. Rancangan inilah yang nantinya dijadikan patokan pemerintah dalam melaksanakan program mengurangi kemiskinan.
"Kalau wartawan ada di sini, jangan dibilang nanti kalau ada perubahan dianggap kebohongan publik. Ini rencana yang akan kami matangkan bersama, dengan demikian pasti ada modifikasi," kata SBY.
Kedua, saat SBY menargetkan surplus beras minimal 10 juta ton pertahun. Pemerintah pun kemudian menyiapkan sejumlah program kerja dan pengembangan, berikut dana yang disiapkan.
Namun, SBY tidak menyebut dana yang disiapkan. Ini dilakukan karena Presdien khawatir dikatakan berbohong apabila realisasinya berbeda dengan yang disebut dalam paparannya.
"Tentu perlu anggaran tambahan, sekian triliun pertahun. Saya sudah punya angkanya, tapi saya khawatir kalau saya sampaikan sekarang nanti ada perubahan-perubahan. Lagi-lagi dianggap sebagai kebohongan, padahal ini rencana," ucap SBY.
Kritik pemerintah bohong itu dilontarkan tokoh-tokoh agama pada 10 Januari 2011 lalu. Pemerintah pun risau dituding berbohong. Akhirnya, Presiden mengundang sejumlah tokoh agama ke Istana.
Sumber :
VIVA.co.id
6 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Kakek 73 Tahun di Garut Ditemukan Tewas Mengenaskan, Kepala Hancur dan Usus Terurai
Kriminal
6 Mei 2024
Polisi memastikan bahwa kakek berusia 73 tahun bernama Alek tersebut adalah korban pembunuhan. Saat ini kasusnya tengah diselidiki.
Taruna STIP bernama Putu Satria Ananta tewas karena dianiaya seniornya. Pelaku sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Bos Tembaga di Boyolali, Jawa Tengah, bernama Bayu Handono (36), tewas dibunuh. Kejadian ini baru terkuak setelah ada yang mencari korban ke kediamannya.
Polisi mengungkap motif penganiayaan terhadap Putu Satria Ananta Rustika (19), mahasiswa di Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) Jakarta, hingga tewas dianiaya seniornya.
Round Up
Top News: 5 Negara dengan Militer Terkuat, Pangdam XIII/Merdeka Rotasi 3 Pati dan 5 Pamen
Nasional
6 Mei 2024
Sejumlah berita masuk dalam kategori terpopuler di kanal news VIVA, diantaranya berita mengenai daftar negara dengan militer terkuat di dunia dan berita rotasi Pati TNI.
Selengkapnya
Partner
Tim Tekab 308 Sat Reskrim Polresta Bandar Lampung berhasil meringkus FS (34), warga Kelurahan Sepang Jaya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, lantaran dirinya diduga.
Chipset Snapdragon 8 Gen 4: Meluncur Oktober, kabarnya Performa yang Jauh Lebih Kencang!
Gadget
18 menit lalu
Snapdragon 8 Gen 4 akan segera diluncurkan dengan performa yang memukau di bulan Oktober. Siap menanti?
Renang, lari, dan sepeda dan digelar di kawasan wisata yang asri dan menarik. Semoga, melalui event ini industri pariwisata Kabupaten Bangka semakin dikenal wisatawan
Beberapa aplikasi berikut ini dapat memberikan saldo DANA gratis. Caranya mulai dari menyelesaikan misi, bermain game hingga investasi. Namun demikian, yang perlu diperh
Selengkapnya
Isu Terkini