- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Fadli Zon, membantah sudah ada kesepakatan partainya dengan Partai Demokrat menurunkan syarat suara dalam Pemilu mencalonkan Presiden. Kesepakatan ini diduga sebagai imbalan Gerindra mendukung posisi Demokrat atas usulan Hak Angket Mafia Perpajakan.
"Itu bukan deal," kata Fadli Zon. "Tapi kami memang berharap," katanya dijumpai dalam acara Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, di Jakarta, Jumat 25 Februari 2011.
Penurunan syarat 20 persen suara untuk mengusung calon Presiden, kata Fadli, adalah harapan setiap partai. "Itu sikap partai kami. Masak untuk capai Pilpres harus 20 persen," katanya. "Itu kan arogansi dari partai-partai besar saja."
Karena itu, kata Fadli, "Saya harap semua mendukung itu."
Soal syarat pencalonan Presiden ini diatur dalam Undang-undang Pemilihan Presiden. DPR sendiri berencana untuk merevisi UU ini.
Perihal imbalan untuk Gerindra ini terungkap setelah usulan Angket Mafia Perpajakan kandas di paripurna DPR. Posisi Gerindra beralih menolak usulan disebut menjadi faktor penentu kemenangan kubu Demokrat.
Syarif Hasan, anggota Dewan Pembina Demokrat, menyampaikan apresiasi terhadap Fraksi Partai Gerindra. “Kami sangat berterimakasih, dan memberikan penghargaan,” katanya usai rapat paripurna membahas usulan itu pada Selasa lalu.
Anggota Dewan Pembina Demokrat yang lain, Achmad Mubarok, bahkan menyebut Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto, pantas diberi posisi Menteri Pertanian. “Dia seorang pensiunan, duitnya banyak. Kalau didedikasikan kepada tani, tentu ini akan luar biasa,” katanya.
Pria Plontos Ajak Youtuber Korea ke Hotel Ternyata Pejabat Bandara Kolaka
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas III Sangia Nibandera, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Asri Damuna mengajak Youtuber Korea Selatan ke hotel
