Cara Pelukis Hardi Memprotes Gedung Baru DPR

Maket gedung baru DPR
Sumber :
  • Antara/ Andika Wahyu

VIVAnews - Para seniman berdemonstrasi di depan Gedung MPR-DPR RI pada Rabu, 27 April 2011. Mereka memprotes dan menyatakan prihatin terhadap sikap para wakil rakyat yang dianggap tidak pernah mau mendengarkan aspirasi rakyat.

Enam pelukis mengekspresikan kekecewaan mereka dengan kuas dan cat, berupa lukisan di atas kanvas yang menggambarkan gedung parlemen yang dipenuhi para pengkhianat rakyat.

"Terkait pembangunan gedung baru DPR, itu aspirasi masyarakat, tapi tidak didengar," ujar Hardi, salah seorang pelukis ternama yang ikut berdemonstrasi.

Menurut Hardi, produktivitas para anggota legislatif dalam membuat undang-undang sangatlah rendah. "Kemalasan mereka dalam membikin undang-undang, produktivitas kurang, seperti apa yang dikatakan oleh semua tokoh-tokoh itu," katanya.

Menurut Hardi, para wakil rakyat juga kerap menghamburkan uang rakyat dengan melawat keluar negeri. "Itu penghamburan uang yang luar biasa. Rakyat cari uang Rp50 ribu saja begitu sulit, tapi mereka justru pesta-pora. Ini konteksnya kunjungan kerja dan lain-lainnya itu," kata Hardi.

Hardi menilai kunjungan kerja keluar negeri itu hanya alasan yang dibuat-buat. "Kenapa anggota DPR nggak ke Sangiran tempat Phitecantropus erectus ditemukan? Harusnya kalau mau kunjungan kerja ke Sangiran. DPR ini saya rasa belum ada yang ke Sangiran, harusnya lihat kakek moyang mereka seperti apa," katanya.

Bukan hanya bicara, Hardi menuangkan protesnya dalam bentuk karya lukisan. Tema lukisannya cukup keras, agar DPR segera menghentikan rencana pembangunan gedung baru yang dananya dianggarkan sebesar Rp1,1 triliun. "Kami terprovokasi media. Tapi jadi terbit suatu inspirasi untuk menyampaikan karya meditatif untuk setia pada Republik ini," katanya.

Pada lukisan Hardi tampak banyak orang sedang bertopang dengan satu tangan. Mereka duduk di kloset berlatar belakang gedung DPR lama dan baru. Lukisan ini didominasi warna merah, hijau, dan kuning.

"Ini terinspirasi oleh patung yang dibuat Rodin, pematung Perancis yang membuat patung 'The Thinker' yang terkenal itu," kata Hardi. "Kan DPR katanya pemikir, tapi ternyata dia memberaki dirinya sendiri atau memberaki rakyat. Kira-kira begitu lah."

Belum Kepikiran Nikah, Ternyata Ini Kriteria Pria Idaman Ghea Indrawari

Hasil karya lukisan bertema protes terhadap parlemen ini akan dijual. "Banyak juga yang mau mengoleksi. Ini bisa dibeli. Saya sebenarnya pelukis profesional. Bulan Juli, insya Allah, akan saya pamerkan. Walau ada yang sudah dibeli, nanti akan saya pinjam," kata Hardi.

Soal berapa harganya, Hardi mengatakan sambil terkekeh, "Jumlah penduduk Indonesia berapa? 230 juta, ya? Ya, segitulah." (kd)

Media Gathering PUBG Mobile

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Selama Bulan Suci Ramadhan 2024 yang baru saja berlalu, pecinta Esport dan gamers disuguhkan berbagai kegiatan oleh PUBG Mobile.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024