- AP Photo/Achmad Ibrahim
VIVAnews -- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung pengesahan Rancangan Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menjadi Undang-Undang. Menurut dia, RUU BPJS sejalan dengan UU Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang telah disahkan pada 2004 lalu.
"RUU BPJS mengikut UU yang lama. Kemudian betul-betul menyelenggarakan sesuai amanah UU jaminan sosial itu," kata JK saat menerima anggota Pansus RUU BPJS di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta, Sabtu, 14 Mei 2011.
Karena telah sejalan, kata dia, pemerintah tak perlu lagi merevisi UU SJSN. "Tinggal bangun sistemnya saja. Tidak perlu lagi utak-atik UU itu," kata dia.
"Saya memberikan prinsip pokok tentang UU jaminan sosialnya. Kita sepakat bahwa semua UU jaminan sosial prinsip pokoknya nirlaba," kata dia.
JK menjelaskan, sekarang ada empat badan negara yang melaksanakan lima jaminan sosial, yakni jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, hari tua, pensiun, dan kematian. Menurutnya, berdasar UU SJSN, badan pengelola jaminan sosial itu sudah dikeluarkan dari BUMN menjadi badan khusus yang komisarisnya disebut wali amanah yang dipilih oleh pemerintah dengan persetujuan DPR. "Karena dia wali amanah, maka dia profit tetapi profitnya kembali berputar tidak dimasukkan ke kas negara," katanya.
Dia menontohkan, Jamsostek menerima uang buruh berupa iuran wajib. Iuran itu untuk menjamin hidup buruh tersebut selama bekerja, lazimnya puluhan tahun. "Kalau keuntungannya diambil negara bagaimana kalau tiba-tiba dia butuh, tidak bekerja lagi. Jadi prinsip itu harus seperti itu," katanya. "Jadi saya setuju dengan 9 prinsip itu."
Menurut dia, ada perbedaan dengan pemerintah itu wajar saja. Namun demikian, menurutnya Pemerintah harus ikut pada UU SJSN. "Ini kan adanya RUU ini karena ada UU yang pertama. Yang pertama prinsipnya di situ, lalu penyelenggarannya apa. Itu tidak wajar kalau dirobah, tidak bisa," katanya. (eh)
Ibarat Lagi Turing, Pembalap Honda Luca Marini Jadi Sweeper Terus di MotoGP
Pembalap Repsol Honda, Luca Marini masih belum meraih poin dan setiap balapan MotoGP selalu berada di posisi belakan, seperti sweeper saat turing. Capaian buruk untuknya.
