Lontarkan SARA, Bambang Soesatyo Tuai Kritik

Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews – Politisi Golkar Bambang Soesatyo dituding melontarkan kritik berbau rasis kepada Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. Sejumlah pihak, termasuk Staf Khusus Presiden Andi Arief, lantas mendesak Bambang minta maaf secara resmi kepada Mari Elka.

“Bambang Soesatyo sangat rasis. Permohonan maaf saja tidak cukup. Saya kira kalau ada aturan hukumnya, aparat jangan sungkan-sungkan melakukan tindakan tegas kepadanya, karena dia sudah membahayakan persatuan bangsa,” kata Andi. Ia menambahkan, Golkar sebagai partai yang menaungi Bambang, bahkan dapat terkena imbas disebut sebagai partai rasialis.

Dalam diskusi di Gedung DPR RI, Kamis 19 Mei 2011, Bambang mengasosiasikan Mari Elka dengan keturunan Cina. “Kualitas menteri sekarang beda dengan zaman Soeharto. Maaf, saya bukan mau membandingkan. Di zaman Soeharto, ada seleksi menteri yang cukup ketat, bukan hanya basa-basi dipanggil sama presiden, lalu terpilih. Jangan heran kalau kebijakan Elka membeli pesawat MA 60 dari Cina itu lebih mengacu ke nenek moyangnya,” kata Bambang.

Bambang mengaku, saat itu ia tidak bermaksud untuk berlaku rasis kepada Mari Elka. “Saya hanya meminta Mari lebih nasionalis, agar kebijakan dan sepak terjangnya sebagai pejabat negara mendahulukan kepentingan nasional dan melindungi industri dalam negeri, bukan asing,” kata Bambang, Jumat 20 Mei 2011.

Sementara itu, tokoh pluralis Yenny Wahid juga menyayangkan pernyataan Bambang yang berbau SARA. “Sebagai tokoh masyarakat, sudah seharusnya mengakhiri komentar-komentar bersifat SARA. Komentar rasis tidak mendidik masyarakat dan tidak relevan untuk konteks Indonesia,” kata Yenni.

Ia mengatakan, penempatan tokoh etnis dalam kabinet justru dilakukan untuk mewujudkan kesetaraan di Indonesia yang terdiri dari banyak etnis. “Jadi tidak relevan lagi bicara pribumi dan nonpribumi,” ujarnya. Soal keterlibatan Mari Pangestu dalam pembelian MA 60, Yenny menegaskan, itu masalah terpisah dan pihak-pihak berwenang dapat melakukan investigasi terhadapnya. (umi)

Aturan Baru, Arab Saudi Izinkan Semua Jenis Visa Bisa Ibadah Umrah
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat, 26 April 2024

Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain

Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, tidak ingin ikut campur terkait posisi Presiden Jokowi di PDIP. Termasuk nasib kakaknya, Gibran Rakabuming Raka

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024