PKB Harap Tak Ada Pembangkangan Koalisi Lagi

Marwan Ja'far dan Imam Nachrowi (PKB)
Sumber :
  • Antara/ Ujang Zaelani

VIVAnews – Partai Kebangkitan Bangsa berharap soliditas antar anggota koalisi semakin kuat pasca penandatanganan nota kesepakatan baru partai koalisi. Senin, 23 Mei kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan petinggi partai koalisi memperbarui komitmen mereka terkait kontrak politik koalisi.

“Semoga koalisi berjalan tertib, dan tidak ada pembangkangan-pembangkangan atau desersi-desersi lagi seperti yang lalu,” kata Ketua DPP PKB Marwan Ja’far dalam pesan tertulis kepada VIVAnews, Selasa 24 mei 2011. Menurutnya, hal terpenting yang dibutuhkan koalisi pendukung pemerintah saat ini adalah soliditas dan kebersamaan untuk membicarakan hal-hal strategis yang berguna untuk bangsa.

“Dengan ditandatanganinya kesepakatan baru koalisi, maka reward and punishment dapat diberlakukan secara tegas. Siapapun yang berada dalam koalisi, tanpa pandang bulu harus mengikuti etika dan fatsun koalisi,” jelas Marwan. Ia menekankan, anggota koalisi yang terbukti melanggar, kini sudah pasti akan mendapat hukuman sebagai konsekuensi.

“Dinamika perjalanan koalisi selama ini, dengan adanya anggota yang mbalelo dan yang taat, tetap penting diingat sebagai bagian dari evaluasi dari koalisi,” kata Ketua Fraksi PKB itu. Ia optimis, dengan komitmen baru koalisi, maka sistem presidensial di Indonesia yang ditopang oleh multipartai, akan semakin kuat, namun dengan tetap memperhatikan check and balances.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono menyatakan, dalam kesepakatan baru koalisi ditetapkan bahwa semua keputusan yang telah melalui proses pembahasan bersama dan akhirnya disepakati koalisi, harus dilaksanakan. “Apabila ada perbedaan pendapat yang tidak dapat diselesaikan, partai yang bersangkutan dianggap mundur dari koalisi,” kata dia. (eh)

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
Ilustrasi resesi ekonomi/ekonomi global

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024