Yudi Latif:

Partai Instan, Demokrat Wajar Seperti Ini

Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVAnews - Kasus yang menimpa Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin, dianggap sudah sewajarnya terjadi. Sebagai partai yang baru berumur delapan tahun, sebagian besar kader bukan hasil pengkaderan sendiri.

"Ini adalah partai instan, tidak melalui proses pengkaderan yang baik," kata pengamat politik Yudi Latif. "Kader dicomot dari sana-sini. Mereka datang karena punya kepentingan karena partai ini punya magnitude besar karena SBY sehingga timbul konflik internal sendiri," katanya ditemui usai acara Pancasila Rumah Kita & Tribute To Franky Sahilatua di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu 28 Mei 2011.

Pengajar di Universitas Paramadina itu menyatakan, hasil akhir nanti dari kasus Nazaruddin ini tergantung pada kinerja penegak hukum dalam hal ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Saya kira tergantung dari keseriusan dan konsistensi aparatur penegak hukum dalam hal ini KPK apakah mau tebang pilih atau tidak. Jika tidak maka akan membongkar semua kekuatan Demokrat yang bermain di tempat lain. Misal KPK sungguh-sungguh maka Nazaruddin tidak ingin sendirian dan akan membawa orang lain, ini seperti efek bola salju. Bila hanya kompromi ya tidak akan menghasilkan apa-apa," katanya.

Usai Ramai Digosipkan Selingkuh, Rizky Nazar Minta Maaf

Nazaruddin sudah ditetapkan cegah ke luar negeri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus suap proyek Wisma Atlet SEA Games di Palembang. Anak buah Nazaruddin, Mindo Rosa Manulang, bahkan sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. (sj)

Petugas menunjukkan emas Antam di Butik Antam Pulo Gadung, Jakarta (foto ilustrasi)

Harga Emas Hari Ini 27 April 2024: Emas Antam Kinclong di Akhir Pekan

Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini tercatat dibanderol seharga Rp 1.236.000 per gram.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024