- Flickr Demokrat
VIVAnews – Mantan Bendahara Umum Demokrat, Muhammad Nazaruddin, sudah dua kali mangkir dari panggilan KPK terkait dua kasus yang berbeda. Keberadaan Nazaruddin sendiri sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Ia memutuskan komunikasi secara total dari Demokrat.
Untuk mempermudah kerja KPK, Ketua DPP Demokrat, Sutan Bhatoegana, mempersilakan KPK meminta keterangan soal Nazaruddin kepada semua pihak yang dirasa perlu, termasuk M. Nasir, politisi Demokrat yang juga adik Nazaruddin.
M. Nasir saat ini menggantikan posisi kakaknya di Komisi Hukum DPR. Nazaruddin sendiri sempat dirotasi oleh fraksi dari keanggotaannya di Komisi Hukum DPR ke Komisi Energi DPR. Namun belum sempat Nazaruddin bertugas di Komisi Energi, ia keburu ‘lenyap’ di Singapura.
“Silakan. Jangankan M. Nasir, siapapun yang dibutuhkan KPK wajib memberikan keterangan. Siapapun kader Demokrat harus memenuhi panggilan KPK,” tegas Sutan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 14 Juni 2011.
Sutan sendiri selaku bagian dari tim khusus Demokrat yang sempat menemui Nazaruddin di Singapura, siap untuk dimintai keterangan oleh KPK. “Bila diminta KPK, apa yang kami bicarakan di Singapura tentu harus dijelaskan,” kata Sutan.
Dalam pertemuan tim khusus Demokrat dengan Nazaruddin di Singapura, ketika itu Nazaruddin menjelaskan tiga hal. Pertama, ia sedang sakit dan berobat di Singapura. Kedua, ia akan kembali ke tanah air begitu selesai berobat. Ketiga, ia siap mengklarifikasi dan memberi keterangan yang diperlukan menyangkut kasus-kasusnya.
Namun Nazaruddin kini ternyata justru ‘raib’ di negeri Singa Merlion itu. “Selama ini kan one traffic, dia kontak, saya jawab. Sekarang sudah putus total sejak dia dipanggil KPK,” kata Sutan.