Kasus Ruyati

DPR: Jangan Kirim TKI ke Arab Saudi

Demo dukung TKW Ruyati di Kedubes Arab Saudi
Sumber :
  • VIVAnews/Siti Ruqoyah

VIVAnews - Hukuman pancung yang menimpa Tenaga Kerja Indonesia, Ruyati oleh Pemerintah Arab Saudi menyakiti hati seluruh bangsa Indonesia. Tidak terkecuali bagi Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso.

Priyo menyatakan, negara Arab perlu banyak mengintrospeksi diri. "Negara Saudi itu agak pongah. Bila ada proses efek bola salju di beberapa negara seperti Mesir dengan arus reformasi terhadap mereka, ya biarkan saja," ujarnya saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Senin.

Untuk itu, Priyo menegaskan pemerintah harus menghentikan pengiriman TKW/TKI ke luar negeri, khususnya dengan prosesi sebagai pembantu rumah tangga. Sebab, hal ini menyangkut harga diri dan martabat sebagai sebuah bangsa.

"Silakan kalau pemerintah membuka peluang (TKI ke luar negeri), tapi kepada tenaga yang dengan kualifikasi tertentu seperti perawat, tenaga perpustakaan. Jangan sebagai pembantu. Kalau pembantu sering dilecehkan, dianggap sepele. Perempuan-perempuan atau wanita-wanita kita dijadikan sebagai babu, budak belia dan sebagainya," ujar Priyo.

Sementara itu, terkait rekomendasi Komisi I DPR untuk mengevaluasi duta besar, politisi Partai Golkar itu sangat mendukung.

"Setuju saja, kalau Komisi I sudah bulat, surat tersebut akan segera saya teken, agar tidak sekadar dipanggil tapi dievaluasi dan ditarik, bahkan diganti. Sebab, ini menyangkut melindungi nyawa warga negara kita yang harus menjadi tujuan utama kita," jelasnya.

Sedangkan Wakil Ketua DPR, Pramono Anung menyatakan pimpinan DPR akan menemui presiden di Istana Negara Jakarta untuk mengadakan Rapat Konsultasi pada 23 Juni 2011. Hal ini terkait dengan masalah moratorarium pengiriman TKI ke Arab Saudi.

Cuaca Panas di Thailand Kian Mengkhawatirkan, Tewaskan 61 Orang Sepanjang 2024

"Masalah moratorium pengiriman TKI yang sudah disepakati DPR dalam paripurna harus sampai ada jaminan keamaanan," ujar Pramono saat ditemui di Gedung DPR.

Tragedi yang menyebabkan salah satu TKI, Ruyati, menurutnya, telah menyebabkan seluruh masyarakat Indonesia terluka. "Oleh karena itu, masalah moratorarium ini harus tuntas hingga ada jaminan keselamatan dari pemerintah Arab Saudi," tutur Pramono.

Ruyati pertama kali menjadi TKI sekitar tahun 1999. Pada keberangkatan pertama itu, nenek dengan tujuh orang cucu dari tiga anak ini sempat bekerja di Madinah, Arab Saudi, selama lima tahun.

Prabowo: Gus Dur Dukung Saya dari Langit

Setelah pulang, dia kembali mengadu nasib ke Arab Saudi dan bekerja selama enam tahun. Terakhir, dia bekerja di negeri kaya minyak tersebut selama satu tahun empat bulan, sebelum pedang algojo memisahkan kepala dari tubuhnya.(umi)

Legenda Skating Jepang Shoma Uno Umumkan Pensiun

Ucapkan Selamat Tinggal, Legenda Skating Jepang Shoma Uno Umumkan Pensiun

Shoma Uno, skater asal Jepang yang telah mendunia, mengumumkan pensiunnya dari dunia skating pada Kamis, 9 Mei 2024. Hal tersebut diumumkan di Instagramnya @shoma_un0.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024