Akbar: Kami Tak Bisa Larang Paloh ke Nasdem

Akbar Tanjung
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Politikus senior Partai Golkar, Akbar Tanjung, menyatakan menghormati keputusan pendiri Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh untuk mengundurkan diri dari Partai Beringin.

"Pada kampanye pemilu tahun 1977 di Medan, saya pertama kali berkenalan dengan Surya Paloh. Dia pada saat itu sangat aktif dalam panitia kampanye. Dia orang yang sangat gigih dan tidak kenal lelah membangun Partai," ujar Akbar di Jakarta, Rabu 7 September 2011.

Akbar sendiri masuk dan aktif di Golkar sejak awal tahun 1974.

Meski begitu, menurut Akbar, keputusan Surya Paloh untuk mengundurkan diri dari keanggotaan di partai Golkar tetap harus dihargai. "Sebetulnya kami tidak menghendaki itu. Surya Paloh tokoh Golkar yang keterlibatannya sudah lama, sejak tahun 70-an," kata Akbar.

Menurut Akbar, Golkar menginginkan tokoh-tokoh senior di partainya bersatu. "Tapi, kami tidak bisa melarang jika Surya Paloh lebih memilih Nasdem," kata Akbar.

Soal Nasdem sebagai ormas, lanjut Akbar, sebenarnya tidak ada masalah. Banyak kader Golkar tergabung dengan ormas. Namun antara Nasdem sebagai ormas dan partai, terlihat banyak persamaan. Golkar hanya mengingatkan kepada Surya Paloh agar mempertimbangkan lagi bagaimana keberadaannya di ormas maupun partai tersebut.

"Simbol-simbol Nasdem sendiri hampir sama. Tema restorasi juga mirip dengan Golkar. Sehingga dari segi pandangan politik, Nasdem dan Golkar sulit dibedakan. Itu yang membuat Golkar mengingatkan supaya mempertimbangkan kembali keberadaannya di Ormas maupun Partai Nasdem," kata Akbar.

Akbar memaklumi di era Reformasi banyak orang berpindah partai. Golkar sendiri pun sejak awal reformasi telah mengalami hal itu, kader-kadernya pindah ke partai lain atau mendirikan partai baru.

Namun Golkar memandang fenomena tersebut sebagai hal yang biasa dan tidak akan melemahkan kekuatan Golkar. "Semangat untuk bersatu yang membuat Golkar tidak akan pincang atau kehilangan keseimbangan. Kami masih siap menghadapi 2014. Kami akan segera konsolidasi internal dan menentukan sikap," katanya.

Akbar berpendapat Surya Paloh tidak harus keluar dari Golkar hanya karena aktif di ormas Nasdem.

"Sebetulnya selama Surya Paloh tidak bergabung dengan partai politik lain di luar Golkar, maka tidak ada alasan kuat bagi Surya Paloh untuk mundur dari Golkar. Undang-undang tidak membolehkan seseorang merangkap keanggotaan di dua partai. Jadi, jika organisasi kemasyarakatan Nasional Demokrat tidak ada kaitannya dengan Partai Nasdem, maka sebetulnya tidak apa-apa. Intinya itu semua kembali ke struktur di Nasdem sendiri," kata Akbar. (kd)

Komnas Perempuan Harapkan Penyelesaian Nonyudisial Pelanggaran HAM Berat Diperpanjang
Prabowo dan Gibran Temui Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ)

Kenalkan Gibran ke Syeikh MBZ, Prabowo Subianto: Yang Mulia, Ini Wakil Presiden Saya

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, menemui Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Yang Mulia Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan atau MBZ, di Istana Al Shati, Abu Dhabi.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024