- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews -- Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar tak mau mempermasalahkan hasil riset Lingkaran Survei Indonesia yang menunjukkan kinerja kementeriannya mengalami kemerosotan. "Saya tak mau berpolemik soal ini. Tapi yang anda katakan itu sangat subjektif. Yang merosot memang apa," kata Patrialis di Jakarta, Selasa 20 September 2011.
Menurut dia, kementeriannya telah berusaha maksimal meningkatkan kinerja mengatasi segala permasalahan hukum di tanah air. Namun, kata dia, permasalahan itu sangat besar. "Tentu kita tak bisa ibarat membalikkan telapak tangan. Yang penting kita kerja terus lah. Kita bergandengan tangan sama pers membangun negara ini," ujarnya.
Menurut dia, kementeriannya menerima semua masukan dari pihak luar, termasuk hasil survei dari berbagai lembaga. "Kalau semua orang memberi masukan pasti kami terima dengan baik. Siapapun, mau LSM, pers atau masyarakat luas, apalagi DPR, pasti kita terima. Tidak mungkin kita abaikan. Tapi, kan semua berdasar proses sesuai mekanisme," kata dia.
Patrialis sendiri mengaku belum mengetahui hasil evaluasi kinerja aparat menteri yang dibuat Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Patrialis justru menyoroti pemberitaan media yang kerap memberitakan rapor merah pada kementeriannya. "Sampai hari ini teman-teman pers masih mengomentari saya dapat rapor merah mengenai pembangunan lapas," kata dia.
"Itu yang saya sayangkan, karena itu menyakitkan hati saya. Saya tidak pernah dapat rapor merah kok malah itu yang diulang-ulang. Terlihat betul subjektifitas dan sentimennya. Media tertentu ya," ujar Patrialis menambahkan. (np)
Peserta UTBK Diimbau Waspada Penipuan Janji Kelulusan
Para peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dihimbau untuk tidak terjebak dalam bujukan untuk membeli kelulusan dengan membayar sejumlah uang.
