- Antara/ Ismar Patrizki
VIVAnews - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi ke depan harus lebih memprioritaskan pencegahan korupsi. Tidak hanya bisa menangkap pelaku korupsi. Hal ini diungkapkan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas di gedung parlemen, Senin 21 November 2011.
Taufiq menilai kerja KPK tidak seharusnya gagah-gagahan karena bisa menangkap orang. "Kalau bisa nangkep orang jadi gagah, bukan begitu. Tapi bagaimana mengurangi korupsi itu sendiri," kata Kiemas.
Menurut Kiemas, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh lembaga anti pemberantas korupsi itu. Pekerjaan rumah itu antara lain mengungkapkan kasus-kasus besar yang belum selesai.
Bukan sekedar gagah-gagahan, apalagi berkomentar kontroversial. Kiemas menilai, kalau memiliki bukti sebaiknya langsung bertindak, bukan berkomentar di media. "Saya rasa tinggal diomongin orangnya siapa. Tapi namanya hukum itu harus ada bukti dulu."
Pernyataan yang dinilai kontroversi oleh Kiemas adalah pernyataan Ketua KPK Busyro Muqoddas. Busyro menyebut kementerian yang diisi orang parpol menjadikan kementerian yang dijabatnya menjadi pundi-pundi bagi parpolnya.
Kiemas berharap, KPK ke depan bertindak benar-benar atas pijakan hukum yang kuat dan sesuai ketentuan. "Nangkep karena untuk kepentingan rakyat, bukan karena politis," ujarnya.
Sebelumnya, Busyro juga 'menyentil' para politikus yang duduk di lembaga perwakilan rakyat DPR. Menurut mantan Ketua Komisi Yudisial itu, politikus di DPR hidup bermewah-mewahan atau hedonis.
Harga Emas Hari Ini 27 April 2024: Emas Antam Kinclong di Akhir Pekan
Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini tercatat dibanderol seharga Rp 1.236.000 per gram.
