Hasto-PDIP Ditawari Rp3 M Agar Tak Bersaksi

Sekjen PDIP Hasto Kristianto
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Salah satu dampak buruk penerapan sistem pemilu proporsional terbuka, menurut Wasekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, adalah semaraknya praktik politik uang.

"Proporsional terbuka itu cenderung membuat politik dimenangkan oleh kekuatan uang," ujar Hasto di arena Rakernas I PDI Perjuangan, Hotel Harris, Bandung, Selasa 13 Desember 2011.

Hasto pun menceritakan pengalamannya yang pernah ditawari oleh seseorang imbalan uang senilai Rp3 miliar. Uang itu diberikan agar dia tidak menjadi saksi atas kasus sengketa suara pemilu di Mahkamah Konstitusi.

Namun Hasto tak mau menjelaskan siapa orang yang dimaksudnya itu. Yang jelas, tambah Hasto, orang tersebut memintanya tidak menjadi saksi agar bisa menang atas perkaranya di MK.

"Jadi sebenarnya gampang saja kalau saya mau kaya, tapi saya lebih memilih menjadi saksi dan tidak menerima Rp3 miliar itu," kata Hasto.

Hasto menjelaskan, sistem proporsional terbuka akan membuat kompetisi antar politisi semakin tajam dan menghalalkan segala cara. Hal itu tak hanya berdampak pada persaingan caleg antar parpol, tetapi juga caleg dari partai yang sama.

Kondisi pertarungan menjadi wakil rakyat semacam itu sangat tidak sehat bagi masa depan demokrasi dan melemahkan kekuatan partai politik. "Kalau liberalisasi politik ini dibiarkan terus berjalan maka tak akan lama lagi kita akan saksikan negara Republik Indonesia ini berakhir," kata Hasto. (umi)

Pj Gubernur Sumut Optimis Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U-23
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro di TKP Polisi Bunuh Diri

Wow! Ada Senjata HS Kaliber 9 Mm di Dalam Mobil Polisi yang Tewas di Mampang Jaksel

Polisi berhasil menemukan sejumlah barang bukti dalam dugaan kasus polisi tewas dari Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT).

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024