Anas: Kerja Keras, Kerja Keras, Kerja Keras

Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum
Sumber :
  • ANTARA/ Andika Wahyu

VIVAnews - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum tidak banyak menanggapi soal keterangan pers Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono soal kasus hukum yang mendera sejumlah kader kemarin di Cikeas. Seperti biasa, Anas hanya memilih untuk bekerja daripada panjang lebar menanggapi.

"Untuk langkah ke depan, saya akan kerja keras, kerja keras, dan kerja keras," kata Anas Urbaningrum saat menghadiri pengukuhan Denny Indrayana sebagai Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, di Gedung Pusat Balai Senat, Yogyakarta, Senin 6 Februari 2012.

Anas yang mengenakan batik biru ini tidak berbicara banyak. Saat dicecar wartawan, tidak ada satu pun jawaban yang terlontar. Anas langsung masuk ke dalam arena pengukuhan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana.

Dalam keterangan pers kemarin, SBY mengingatkan bahwa kader Demokrat harus bicara, memberikan penjelasan kepada masyarakat dan konstituen atas berbagai isu yang menerjang. "Jangan tiarap," kata SBY yang juga Ketua Dewan Kehormatan Demokrat kemarin di Cikeas.

Keterangan pers SBY ini hanya selang dua hari setelah politisi Demokrat, yang juga anggota Badan Anggaran DPR, Angelina Sondakh ditetapkan menjadi tersangka. Angelina menjadi tersangka kasus yang juga mendera mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin. Dalam kasus ini, nama Anas Urbaningrum juga terseret. Meski Anas sudah berkali-kali membantahnya.

Pengukuhan

Sementara, sejumlah tokoh terlihat dalam acara pengukuhan Denny Indrayana sebagai Guru Besar Fakultas Hukum UGM ini. Mereka yang terlihat antara lain Wakil Presiden Boediono, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, Ketua DPR Marzuki Alie, serta Menkumham Amir Syamsuddin.

Dalam pengukuhan jabatannya, Denny berpidato dengan tema "Sistem Presidensial Yang Adil Dan Demokratis." Denny mendesain sistem pemerintahan presidensial yang efektif, adil dan demokratis.

Bagi Denny, sistem yang didesain itu sangat bergantung pada kewenangan konstitusional yang cukup, dukungan politik yang harus mencapai minimal mayoritas sederhana di parlemen, dan kontrol yang tetap efektif. Tidak hanya dari Negara tetapi juga non Negara, terutama dari masyarakat madani dan Pers yang bebas.

"Yang harus dijaga dengan baik adalah kewenangan presiden untuk mengangkat dan memberhentikan (appointment and removal) serta kewenangan vertikal presiden untuk menjadi kepala pemerintahan dari seluruh kepala daerah," kata Denny. (umi)

Gerindra: Prabowo Sudah Kantongi Nama untuk Pilgub Jakarta 2024
Indonesia U-23

Susunan Pemain Indonesia U-23 Vs Guinea U-23

Indonesia U-23 vs Guinea U-23 berhadapan di Stadion Clairefontain, Paris, Prancis dalam pertandingan play-off Olimpiade 2024 pada Kamis malam WIB 9 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024