Yudhoyono: Mubarok Tak Punya Niat Buruk

VIVAnews - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyesalkan sikap Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Achmad Mubarok yang telah membuat hubungan partai dengan Partai Golkar memanas. Bahkan, Yudhoyono mengakui kalau sikap kadernya itu telah merepotkan internal Partai Demokrat sendiri.
 
"Sudah memberikan sanksi keras kepada Pak Mubarok, tapi saya tidak melihat ada niat buruk dari beliau. Dia orang yang polos. Tapi memang telah membuat keruh, merepotkan kita semua," kata Yudhoyono dalam konferensi pers di kediaman pribadinya Cikeas, Bogor, Selasa 10 Februari 2009.
 
Meski demikian, sebagai ketua dewan pembina, Yudhoyono tetap bertanggung jawab atas pernyataan itu. Oleh karena itu, Yudhoyono mengharapkan pernyataan itu tidak mengganggu hubungan baik Partai Demokrat dengan Partai Golkar.
 
Berangnya Yudhoyono berawal dari pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Achmad Mubarok. Mubarok disebut-sebut telah mengeluarkan pernyataan yang menilai Partai Golongan Karya hanya akan mampu meraih suara 2,5 persen secara nasional di pemilihan legislatif.
 
Pernyataan Mubarok telah memancing reaksi dari pimpinan Partai Golongan Karya. Bahkan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla mengomentari dengan keras pernyataan itu. Pernyataan Kalla dalam media cetak menyebutkan, hanya orang yang tidak tahu menahu tentang Golkar, yang mengatakan bahwa Golkar hanya akan mampu meraih 2,5 persen suara.
 
Dalam jumpa pers ini Yudhoyono tampak didampingi Ketua Umum Demokrat, Hadi Utomo, Sekretaris Jenderal Marzuki Alie, serta dua Ketua DPP, Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum.

Penampilannya Sempat Viral, Ammar Zoni Kini Putuskan Cukur Habis Brewok
Ilustrasi persawahan.

Polemik Hulu Migas di Area Persawahan Perlu Diselesaikan, Petani Harus Dapat Ganti Untung

Persoalan terkait impitan antara lahan pertanian dan kegiatan hulu migas dinilai harus segera diselesaikan.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024