Pertobatan Nasional, Agenda Pertama Presiden PKS

Jumat, 1 Februari 2013 - 15:30 WIB
Oleh :
Hidayat Nur Wahid Saat Kampanye Akbar PKS di Gelora Bung Karno
Hidayat Nur Wahid Saat Kampanye Akbar PKS di Gelora Bung Karno
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro
Photo Mini 1
VIVAnews
– Presiden baru PKS, Anis Matta, mengajak seluruh kader Partai Keadilan Sejahtera untuk menjadikan saat krisis ini menjadi momentum kebangkitan partai.


“Kalau kita saling bersatu dan menyatukan diri atas nama Allah,
Insya Allah
kita akan memulai hari ini sebagai momentum kebangkitan kita semua. Misi utama kita dalam permulaan periode kebangkitan ini adalah mengubah cobaan dan musibah ini menjadi rahmat dan karunia,” kata Anis Matta di kantor Dewan Pimpinan Pusat PKS, Jakarta Selatan, Jumat 1 Februari 2013.

Baca Juga :
Penting! Orang Usia 44 Tahun Harus Segera Dapatkan Vaksin Ini, Kata PAPDI

Anis Matta pun sudah menyiapkan agenda khusus untuk memulai kepemimpinannya. “Agenda pertama adalah melakukan pertobatan nasional bagi seluruh pengurus dan kader. Kita akan rancang acara pertobatan nasional ini,” kata dia. Ia mengatakan, pemberantasan korupsi akan tetap menjadi agenda nasional PKS.
Baca Juga :
Shin Tae-yong Tidak Mau Blak-blakan Ungkap Kekesalan


Baca Juga :
Bandara Kansai Berhasil Cetak Rekor 30 Tahun Tanpa Kasus Kehilangan Bagasi
Anis Matta adalah presiden PKS kelima setelah Nurmahmudi Ismail, Almuzzammil Yusuf, Hidayat Nur Wahid, Tifatul Sembiring, dan Luthfi Hasan Ishaaq. Sebelum ini, Anis Matta menjabat sebagai Sekjen PKS. Anis bahkan menjabat sebagai Sekjen PKS sejak partai itu pertama kali berdiri dan masih bernama Partai Keadilan.

Kini, setelah hampir lima periode menjabat sebagai sekjen partai, Anis Matta akhirnya didapuk menjadi Presiden PKS di masa sulit ini usai Lutfhi Hasan Ishaaq ditetapkan sebagai tersangka korupsi daging sapi impor oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. (eh)

Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kini, setelah hampir lima periode menjabat sebagai sekjen partai, Anis Matta akhirnya didapuk menjadi Presiden PKS di masa sulit ini usai Lutfhi Hasan Ishaaq ditetapkan sebagai tersangka korupsi daging sapi impor oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. (eh)
Halaman Selanjutnya