- Syahrul Ansyari/VIVAnews
VIVAnews - Mantan Ketua Partai Demokrat Cilacap, Tridianto MS, mengklarifikasi pernyataan Nurhayati Assegaf yang menyebut dirinya masuk partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu karena jasa Anas Urbaningrum. Menurutnya, pernyataan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu keliru besar.
Tridianto menjelaskan, dirinya justru lebih dahulu masuk Partai Demokrat ketimbang Anas. Ia masuk tahun 2003, dan Anas menyusul tahun 2005 atau dua tahun kemudian.
"Jadi, Ibu Nurhayati salah. Kalau mau komentar, baca dan pelajari dulu," kata Tridianto kepada wartawan di rumah Anas di kawasan Duren Sawit, Jakarta, Rabu, 27 Februari 2013. Ia bahkan berasumsi, justru Anas masuk Demokrat karena dirinya.
Kemarin, Nurhayati Assegaf mengatakan bahwa mundurnya Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat tidak serta-merta diikuti yang lain. Jika ada yang mengikuti jejak Anas, hal itu dikarenakan kader tersebut masuk ke Demokrat atas jasa sang mantan Ketua Umum.
"Bahwa DPC Cilacap adalah satu orang saja, dua orang ini (wakil direktur eksekutif Partai Demokrat, M Rahmad) mungkin mereka masuk Partai Demokrat karena Anas, mereka mundur karena bersama-sama dengan Anas. Tetapi yang lain masuk Partai Demokrat karena SBY, saat jadi ketum tentu semua loyal dengan Anas," kata Nurhayati, yang juga Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat.
Tridianto juga menjelaskan bahwa ia mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap bukan mengikuti jejak Anas. Sebab, ia pun lebih dulu mundur, yakni pada Jumat, 22 Februari 2013. Sedangkan Anas menyatakan berhenti sebagai Ketua Umum pada Minggu, 24 Februari 2013.
Namun Tridianto mengakui bahwa ia melepaskan jabatan karena telah berkomitmen mundur apabila Anas ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. "Jadi, saya sudah menunaikan komitmen saya."
Komitmen itu dibuat karena ia yakin Anas tidak terlibat kasus korupsi seperti yang disangkakan KPK. Persangkaan itu, katanya, cenderung politis demi mendongkel posisi Anas. (eh)