Sumber :
- ANTARA/Adityawarmani
VIVAnews
- Pendeklarasian Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo sebagai calon presiden dan wakil presiden rupanya menuai masalah di internal partai Hanura. Salah satu yang menolak pendeklarasian itu adalah Ketua DPP Hanura, Fuad Bawazier.
Menurut Fuad, pencalonan Hary Tanoe sebagai calon wakil presiden adalah keputusan strategis yang mustinya diputuskan melalui rapat pimpinan nasional. Untuk itu, menurut dia, pencalonan itu dinilai tidak sah.
"Dalam mekanisme apa yang dipakai? Kenapa tiba-tiba SMS saja yang dipakai (info deklarasi). Intinya, hari Senin ada SMS masuk, harap hadir besok hari Selasa pagi, pakaian rapi, Wiranto-HT akan deklarasi," kata Fuad ketika dihubungi, Rabu 3 Juli 2013.
Fuad mengaku tak diajak berbincang mengenai pencalonan itu. Tak hanya dirinya, tetapi tokoh-tokoh senior partai Hanura juga tak diajak berdiskusi. Sehingga, pada deklarasi lalu, banyak yang tak hadir. "Ada apa ini? Tiba-tiba ada deklarasi itu," ujar dia.
Fuad Bawazier jelas memprotes pendeklarasian Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo itu. Menurut dia, hal ini bisa menimbulkan masalah di internal partai.
"Harusnya melalui Rapimnas, AD/ART-nya begitu. Keputusan penting harus melalui Rapimnas. Ini tiba-tiba muncul siapa yang memutuskan dan mekanismenya
nggak
ada. Jadi menimbulkan masalah internal," kata Fuad.
Namun, jika diambil dari segi positifnya, kata Fuad, bisa saja ini hanya sebagai uji publik. "Ya memang positifnya ada, untuk tes ke publik," ujar dia. (eh)
Halaman Selanjutnya
Namun, jika diambil dari segi positifnya, kata Fuad, bisa saja ini hanya sebagai uji publik. "Ya memang positifnya ada, untuk tes ke publik," ujar dia. (eh)