Sumber :
- Antara/ Reno Esnir
VIVAnews
- Salah satu peserta konvensi calon presiden (capres) Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo mengaku tidak akan sering curhat ke publik jika menjadi presiden kelak. Yang akan dilakukan Pramono adalah menjalin hubungan komunikasi yang terbuka.
"Terus terang saja media itu salah satu pelengkap dari demokrasi maka kita harus sering berkomunikasi sehingga tidak ada salah persepsi," kata Pramono saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu 30 Oktober 2013.
Pramono menyadari penguasa di seluruh dunia pasti menjadi sorotan media. Ia menegaskan hubungan dirinya dengan media sejauh ini sangat baik.
"Itu sudah biasa. Sorotannya bisa positif, bisa negatif. Tetapi andai ada suatu komunikasi yang lancar saya rasa semua satu kesatuan yang saling memperkuat untuk terbentuknya negara yang sehat," ujarnya.
Jika nantinya ada media yang bersikap kritis dan terlihat tendensius, Pramono berjanji tidak akan berubah sikap. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu akan tetap ramah seperti saat ini, yaitu ketika dia membutuhkan peran pers untuk meraih impian menduduki kursi RI 1.
"Selalu seperti sekarang ini saja, pakai bahasa yang sederhana, berkomunikasi, lebih mudah dimengerti. Kalau ada sesuatu yang menjadi pertanyaan media silahkan ditanyakan langsung. Kalau saya berkuasa," tuturnya.
Jadi tidak ada sikap mengambil jarak, atau menjauhi media jika ada pemberitaan menyudutkan?
"Berjarak menjadi masalah dalam komunikasi. Malah masalah menjadi lebih besar. Ada praduga ini itu, padahal sebetulnya tidak ada," pungkasnya.
"Itu sudah biasa. Sorotannya bisa positif, bisa negatif. Tetapi andai ada suatu komunikasi yang lancar saya rasa semua satu kesatuan yang saling memperkuat untuk terbentuknya negara yang sehat," ujarnya.
Jika nantinya ada media yang bersikap kritis dan terlihat tendensius, Pramono berjanji tidak akan berubah sikap. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu akan tetap ramah seperti saat ini, yaitu ketika dia membutuhkan peran pers untuk meraih impian menduduki kursi RI 1.
"Selalu seperti sekarang ini saja, pakai bahasa yang sederhana, berkomunikasi, lebih mudah dimengerti. Kalau ada sesuatu yang menjadi pertanyaan media silahkan ditanyakan langsung. Kalau saya berkuasa," tuturnya.
Jadi tidak ada sikap mengambil jarak, atau menjauhi media jika ada pemberitaan menyudutkan?
"Berjarak menjadi masalah dalam komunikasi. Malah masalah menjadi lebih besar. Ada praduga ini itu, padahal sebetulnya tidak ada," pungkasnya.
Baca Juga :
MAKI Kirim Surat ke Nurul Ghufron, Minta Bantuan Mutasi ASN di Papua ke Jawa
Koordinator MAKI Boyamin Saiman mengirimkan sebuah surat kepada Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron meminta bantuan mutasi ASN dari Papua ke Jawa
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :