SBY: Demokrat Tak Bergabung ke Jokowi dan Prabowo

SBY dan Joko Widodo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVAnews
- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengakui telah ditawari untuk bergabung baik oleh kubu Joko Widodo maupun Prabowo Subianto. Namun, tawaran keduanya ditolak oleh Demokrat.


"Partai Demokrat dan saya diajak oleh kedua-duanya (untuk bergabung) dengan cara yang berbeda-beda. Tetapi, saya katakan Partai Demokrat akan menjadi penyeimbang tidak masuk ke kubu Jokowi dan Prabowo," kata SBY dalam video Youtube yang diunggahnya Minggu 14 September 2014.


Sebab, kata dia, jika Partai Demokrat masuk ke salah satunya, lima tahun ke depan partainya akan terjebak dalam politik yang sangat keras. "Itu bukan pribadi saya dan Partai Demokrat," kata dia.
Adik Arif Pembunuh Jasad Wanita dalam Koper Jadi Tersangka, Ini Perannya


Lippo Cikarang Bukukan Pra-Penjualan Rp 325 Miliar di Q1-2024, 23 Persen dari Target
Partai Demokrat, kata SBY, memiliki prinsip dan etika politik tersendiri. Namun, Partai Demokrat akan konstruktif terhadap isu atau kebijakan yang tengah berkembang di masyarakat.

Ada Kesempatan! Teuku Ryan Masih Bisa Ajukan Banding Jika Tak Setuju dengan Putusan Cerai

"Apabila ada isu besar, baik untuk rakyat, dari manapun ide itu muncul, dari Jokowi maupun Prabowo, Partai Demokrat akan mendukung. Kami tidak melihat dari mana kebijakan itu dilahirkan, tetapi kalau kebijakan tidak realistis dan menyengsarakan rakyat PD tidak mendukung. itulah yang akan dianut oleh PD," kata dia.
Indonesia U-23 vs Irak U-23

Ali Jasim Bicara Target Main di Eropa Usai Jadi Pahlawan Kemenangan Atas Indonesia

Ali Jasim sedang jadi sorotan. Karena dia menjadi pahlawan kemenangan Irak U-23 atas Indonesia U-23 dalam pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024.

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024