Jokowi "Tantang" Prabowo Nyapres Lagi

Jokowi-JK-Bertemu-Petinggi-Partai
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna
VIVAnews
- Presiden terpilih, Joko Widodo, menghadiri acara diskusi 'Pemimpin Peduli' yang digelar relawan Anies Baswedan di Balai Kartini, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 18 September 2014 malam.


Pada acara diskusi tersebut, Jokowi sempat ditanya masalah masih adanya perpecahan pasca-pemilihan presiden (pilpres) 2014. Menanggapi pertanyaan itu, pria asal Solo ini mengajak pesaingnya di Pemilu Presiden 2014 lalu, untuk bersaing kembali dalam pilpres 2019 mendatang.


Menurut dia, itu adalah satu-satunya cara jika Prabowo masih ingin menjadi Presiden Republik Indonesia.
Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian, Pakar: Itu Hak Prerogatif Presiden


Terenyuh, Reaksi Zahwa Massaid Usai Aaliyah Massaid Dilamar Thariq Halilintar: Nangis Sejadi-jadinya
"Kalau pertandingan sudah selesai rangkulan kembali. Kalau sudah selesai jadi sahabat kembali. Nanti tarung lagi lima tahun lagi," kata Jokowi di Balai Kartini.

Sosok Paspampres yang 'Lindungi' Jokowi di Konawe, Ternyata dari Korps Baret Merah

Kemudian, ketika ditegaskan oleh moderator, Panji Pragiwaksono, mengenai adanya masyarakat Indonesia yang masih terbelah, ada yang mendukung Prabowo dan mendukung Jokowi. Pria yang masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta itu mengklaim sudah tidak ada.


Kata Jokowi, saat ini yang masih terbelah dua adalah hanya di kalangan elite saja. Sedangkan masyarakat di tingkat bawah semuanya sudah rukun dan tidak memihak kubu Prabowo-Hatta maupun kubu Jokowi-JK.


"Kalau saya lihat di kampung-kampung sudah tidak ada. Semua kembali lagi seperti semula. Kita bicara di rakyat jangan yang di atas. Yang sekolah sekolah lagi, kuliah kuliah lagi. Hanya ruwetnya dielit-elite ini," katanya.


Sementara itu, wakil presiden terpilih Jusuf Kalla yang turut hadir dalam diskusi itu, tidak mau menjawab pertanyaan moderator yang menyinggung masih adanya perpecahan di masyarakat dan tingkat elite. Jusuf Kalla hanya melambaikan tangan karena jawaban Jokowi sudah dianggap cukup. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya