Sumber :
- REUTERS/Mike Segar
VIVAnews
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mempercepat kepulangannya dari luar negeri sejak dia menjadi sasaran kecaman di media sosial karena lolosnya Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah yang mengembalikan pelaksanaan Pilkada ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
"(Presiden percepat kepulangannya) karena situasi seperti ini, rencananya kami baru kembali besok atau hari ini," kata Juru Bicara Presiden, Julian Pasha, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa 30 September 2014.
Namun, karena situasi di Indonesia yang memanas maka SBY mempersingkat semua agendanya di luar negeri.
Julian juga membantah pecepatan kepulangannya ini karena adanya aksi protes mahasiswa Indonesia di Jepang terhadap rombongan presiden.
"Saya kira kalau Anda bersama saya, Anda akan lihat dan akan kesulitan untuk mengerti kenapa hal itu jadi besar, jadi pemberitaan karena memang sebetulnya itu sesuatu yang saya sendiri tidak menemui mereka dengan suatu alasan, karena saya tidak melihat substansi yang cukup untuk saya bisa bicara," kata Julian.
Baca Juga :
Isu Setoran Rp10 Juta Agar Brigadir Ridhal Ali jadi Ajudan Pengusaha, Ini Kata Polda Sulut
"Presiden melihat hal ini adalah sesuatu yang memang diterima oleh presiden karena ini bukan kali pertama beliau terima cacian, makian bahkan hujatan semacam ini. Selama 10 tahun pimpin negara ini seringkali menerima hal yang sama," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Presiden melihat hal ini adalah sesuatu yang memang diterima oleh presiden karena ini bukan kali pertama beliau terima cacian, makian bahkan hujatan semacam ini. Selama 10 tahun pimpin negara ini seringkali menerima hal yang sama," katanya.