ARB: Kelahiran KMP untuk Penyederhanaan Politik

ARB Buka Seri Diskusi AMPG
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
4 Jenderal yang Berani Menentang Soeharto, Keluarga Dipersulit hingga Dicopot Jabatan
- Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie mengatakan Golkar mendorong kelahiran Koalisi Merah Putih dalam rangka menyederhanakan politik nasional hanya menjadi dua kekuatan.

South Korea Bans Its Soldiers to Use iPhone

Pernyataan itu dikemukakan ARB dalam pidato pembukaan di Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di Yogyakarta, Selasa 18 November 2014.
5 Manfaat Luar Biasa Alpukat untuk Kesehatan Kulit Wajah, Bisa Cegah Penuaan Dini


"Dua kekuatan atau kutub besar yaitu KMP dan KIH (Koalisi Indonesia Hebat) akan saling bersaing. Baik di dalam maupun di luar parlemen," katanya.


Menurut ARB apabila struktur di KMP dapat diikuti  oleh KIH maka penyederhanaan parpol di DPR bisa terlaksana dengan baik. ARB mengatakan kehadiran KMP dapat menjadi kekuatan penyeimbang yang disegani dan diperhitungkan.


"Perlu diteruskan berbagai langkah untuk mengefektifkan kinerja KMP," ujarnya.


Perseteruan antara kubu Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat resmi berakhir, Senin 17 November 2014.


Kubu KMP terdiri dari partai-partai yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu pada pemilihan presiden 9 Juli 2014 lalu. Terdiri dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat Nasional, Partai Golongan Karya, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Bulan Bintang.


Namun PBB tidak lolos ambang batas parlemen pada pemilu legislatif 9 April 2014 lalu sehingga tidak berhasil meraih kursi di DPR. Sementara PPP pada saat pemilihan pimpinan MPR memilih untuk menyeberang ke KIH.


Sebelum bergabungnya PPP ke kubu koalisi yang mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut dua yang akhirnya memenangkan pilpres, ada beberapa partai yang telah bergabung terlebih dahulu menjadi pengusung dan pendukung Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.


Partai-partai itu antara lain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hati Nurani Rakyat serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. Namun senasib dengan PBB, PKPI juga tidak memiliki kursi di DPR.  (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya