Presidium Penyelamat Klaim Munas Ancol Demokratis

Munas Golkar tandingan masih sepi, Sabtu (6/12)
Sumber :
  • Harry Siswoyo/VIVAnews
VIVAnews
- Anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar, Melchias M Mekeng menjamin Musyawarah Nasional (Munas) di Ancol berlangsung demokratis dan penuh persaudaraan. Menurut dia, setiap peserta bebas menyampaikan pandangan, saran dan pendapat, termasuk mengusulkan calon ketua umum.


"Setiap bakal calon juga diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan visi, misi, dan program yang akan dikerjakan," kata Mekeng di Hotel Mercure, Jakarta Utara, Minggu 7 Desember 2014.


Mekeng mengklaim, panitia tidak akan merekayasa, membuat tata tertib (tatib) berdasarkan kepentingan satu orang calon dan menghalang-halangi kader lain mencalonkan diri. [Baca: ]


"Ini Munas yang sejatinya karena tidak ada tekan-menekan, teror, intimidasi, dan pecat
-
memecat," cetusnya.


Ramai Kabar Artis Cerai, Supri FX Justru Buat Lagu untuk Istrinya
Mantan ketua Badan Anggaran itu menuturkan, tugas panitia hanyalah menggelar forum tersebut. Mereka tidak akan ikut campur dalam pemilihan ketua umum.

Biar Nyaman dan Hemat, 7 Trik Pilih Maskapai Penerbangan yang Tepat

"Para calon ketum bebas menyampaikan visi dan misinya kepada pemegang hak suara," ujarnya.
Miris, Ayah Rudapaksa Anak Kandung Berulang Kali Usai Nonton Video Porno


Munas tersebut dibuka pada Sabtu malam, 6 Desember 2014. Sejauh ini, tiga nama muncul sebagai calon ketua umum yaitu Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan Agus Gumiwang.


Sejumlah tokoh senior Partai Golkar turut hadir dalam pembukaan Munas tersebut. Mereka antara lain, Fahmi Idris, Siswono Yudohusodo, Andi Matalata, dan lainnya.


Namun demikian, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang digadang-gadang mendukung Munas ternyata ternyata batal hadir. [Baca: ]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya