Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah, mengaku bahwa partainya telah banyak memberikan masukan kepada Presiden Joko Widodo, terutama soal perombakan kabinet
(reshuffle).
Bahkan, katanya, Jokowi sudah sering bertemu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. "Sudah sering ketemu. Pertemuan cukup intensif. Saya enggak ingat persis, tapi sekitar dua mingguan yang lalu pertemuan," kata Basarah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 3Juli 2015.
Sementara, untuk tambahan lima kursi menteri, menurutnya, karena PDIP menilai banyak menteri Jokowi yang bekerja tak profesional.
"(Sebelumnya) kita menyerahkan kepada orang yang mengaku profesional ternyata orang-orang itu juga tidak memberi keuntungan politik bagi Pak Jokowi berupa dukungan politik di Parlemen. Ternyata dari segi profesionalitas juga yang bersangkutan tidak profesional," ujarnya tanpa menyebut nama yang dimaksud.
PDIP mengkhawatirkan pemerintahan Jokowi. Apalagi berdasarkan prinsip ketatanegaraan, pemerintah lahir dari partai politik. Partai politik itu dalam konteks pemerintahan Presiden Jokowi adalah PDIP. Secara moral dan ideologis, PDIP bertanggung jawab.
"Atas dasar realitas itu muncul gagasan agar PDIP lebih signifikan kader-kadernya membantu Pak Jokowi di pemerintahan," katanya.
Dia menolak menyebutkan nama-nama kader PDIP yang diusulkan sebagai calon menteri kepada Presiden. Soalnya itu adalah kewenangan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP. Tapi yang jelas, katanya, menteri yang dibutuhkan Jokowi adalah yang dapat membantunya secara politik.
Baca Juga :
Ahok Diklaim PDIP Telah Jadi Bahan Eksperimen
PDIP Bahas Nama Budi Waseso untuk Pilkada Jakarta
Sekretaris Jenderal mengelak menjawab soal nama Risma.
VIVA.co.id
11 Agustus 2016
Baca Juga :