Gerindra: Instruksi Presiden Multitafsir, Picu Salah Paham

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki
VIVA.co.id - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menilai koordinasi antarlembaga pemerintah masih kurang baik. Itu disebabkan instruksi atau perintah Presiden Joko Widodo kepada para pembantunya kurang detail, sehingga memicu kesalahpahaman.

"Miskomunikasi (kesalahpahaman) terjadi kadang-kadang, karena ada pemahaman-pemahaman yang berbeda dalam menerjemahkan kehendak Presiden. Makanya harus jelas maunya Presiden itu gimana," kata Muzani kepada wartawan di kompleks Parlemen di Jakarta pada Jumat, 14 Agustus 2015.

Beberapa masalah seputar kesalahpahahaman antarlembaga negara di antaranya, persoalan Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Komisi Yudisial dengan Polri, dan sebagainya. Masalah-masalah seperti itu sudah terjadi sejak awal pemerintahan Jokowi.

"Kalau tidak jelas dari awal, ya memang pasti akan tumpang-tindih, menerjemahkannya berbeda-beda," kata Muzani.

Makna Guratan Jokowi di Pembukaan Pameran Lukisan Istana
Legislator Komisi I DPR RI menambahkan, pidato Presiden mempunyai semangat untuk memperbaiki kesalahpahaman antarlembaga negara. Soalnya disinggung semua kemajuan atau perkembangan

Golkar Mulai Sosialisasi Jokowi Capres Pemilu 2019
"Saya kira, sebagai sebuah semangat, benar. Tapi implementasinya masih sering terjadi seperti itu, karena masih sering terjadi multitafsir atas apa yang dikehendaki kepala negara atau kepala pemerintah," tuturnya. (ase)
Anggota Komisi VII DPR RI Aryo Djojohadikusumo

Komisi VII Dukung Upaya Pemerintah Perkuat Pertamina

Demi mencapai kedaulatan energi.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016