- ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
VIVA.co.id - Debat kandidat pemilihan kepala daerah (Pilkada) sudah berlangsung di beberapa tempat. Salah satunya di Kabupaten Luwu Utara di Sulawesi Selatan, yang dimulai hari ini.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat harus pasang strategi agar debat berlangsung aman dan terkendali. Selain harus menertibkan para kandidat yang berdebat, mengendalikan massa pendukung pun tak kalah pentingnya.
Ketua KPU Lutra, Suprianto, mengatakan ada enam sesi dalam kegiatan tersebut. Penyampaian visi misi, penajaman visi misi, pertanyaan dai finalis tentang visi misi calon, pertanyaan host, debat antara calon, serta simpulan materi debat dari masing-masing pasangan calon.
Suprianto mengatakan, pihaknya membatasi jumlah orang yang masuk ke dalam ruangan debat hanya berjumlah 15 orang. KPU mengimbau agar pasangan calon dapat menjaga ketertiban.
“KPU akan mempersiapkan tempat samping kiri dan kanan kantor untuk para pendukung yang tidak dapat masuk di dalam ruangan debat, yang jumlahnya 150 orang, KPU juga akan mempersiapkan tempat yang dapat dilihat secara langsung melalui layar,” ujar Suprianto dilansir dari laman kpu.go.id.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Lutra Hamuddin mengatakan, pihaknya akan mengawal kegiatan tersebut hingga rampung. Pihaknya, kata Hamuddin, akan menindak tegas oknum yang mencoba mengganggu keamanan, termasuk dari kalangan kepolisian.
"Polres Lutra akan bersikap netral dalam pilkada ini, kalau ada oknum anggota Polri yang tidak netral akan ditindak, karena itu sudah sesuai instruksi Kapolri dan Kapolres, haram hukumnya polisi ikut dalam politik praktis,” ujar Hamuddin.
Polres Luwu Utara juga mengimbau pasangan calon agar membawa simpatisan yang jelas agar mau diatur dan tertib.
“Semua tim atau pendukung agar tetap menjaga keamanan dan kebersamaan dalam pilkada, sehingga setelah pilkada ini berakhir tidak ada lagi orang yang bermasaalah dengan hukum,” ucapnya.
Dua pasangan calon akan bersaing dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Luwu Utara. Mereka adalah pasangan Indah Putri Indriani - Thahar Rum (Pintar) dan Arifin Junaidi - A Abdullah Rahim (A+R Juna). (ren)
Tren Kemenangan Incumbent Menurun di Pilkada
Pemilih lebih cerdas dan rasional meski incumbent bermodal besar.
