Reshuffle Jilid II Dianggap Kesempatan Bagi Jokowi

Sidang kabinet di kantor presiden, 17 Desember 2014
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ezra Natalyn
VIVA.co.id
- Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan Presiden Joko Widodo harus bisa memilih orang-orang yang terbaik untuk dimasukkan ke dalam kabinetnya, jika bakal melakukan perombakan kabinet atau
reshuffle
jilid II.

"Jokowi tidak pernah katakan menteri-menteri yang sekarang ini menteri terbaik. Pada saat pengumuman Oktober lalu, dia hanya bilang ini menteri-menteri terpilih. Walaupun dia tidak pernah mengatakan siapa yang memilih menteri-menteri itu," kata Hendri dalam diskusi soal reshuffle kabinet di Dunkin Donuts Menteng, Jakarta, Minggu 14 Februari 2016.

Karena itu, reshuffle jilid II dianggap bisa menjadi kesempatan bagi Jokowi untuk memilih para pembantu yang sesuai dengan keinginannya. Dicontohkan Henri, Rizal Ramli maupun Luhut Binsar Pandjaitan adalah orang-orang yang dipilih Jokowi sendiri untuk masuk ke dalam Kabinet Kerja.
Ketum PP Muhammadiyah: Muhadjir Pendidik yang Gigih

"Ini bisa dilakukan lagi. Mudah-mudahan Jokowi bisa tentukan siapa-siapa saja yang bisa masuk," kata Hendri.
Soal Pelanggaran HAM Wiranto, Ketua DPR: Itu Masa Lalu

Kabar reshuffle berembus sejak Desember 2015 hingga Januari 2016. Sejumlah kalangan menilai, reshuffle perlu mengingat adanya sejumlah menteri yang kurang kompeten dan dianggap dijadikan pembantu presiden hanya karena pertimbangan politik. (asp)
Ketua DPR: Reshuffle Jilid II Lebih Bagus
Junimart Girsang

Kritik Tajam Anggota DPR untuk Salah Satu Menteri Baru

"Kita selalu bicara HAM. Saya terus terang kecewa."

img_title
VIVA.co.id
28 Juli 2016