Usai Gelar Pilkada, KPU Manado 'Tekor' Rp5,2 miliar

Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Agustinus Hari.

VIVA.co.id - Persoalan anggaran sejak awal dikeluhkan Komisi Pemilihan Umum Kota Manado dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tertunda, yang sudah berlangsung 17 Februari 2016. Sebab, hingga hari H pencoblosan, kas KPU Manado masih defisit Rp5,2 miliar dari total anggaran Rp8 miliar.

Pilkada Serentak di Sumut, Mendagri: Semua Siap

"Hingga saat ini anggaran untuk Pilkada Manado belum tuntas. Masih ada dana yang belum cair di kas Pemkot Manado. KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) saja, yang bertugas kemarin, belum dibayar," ujar Ketua KPU Manado, Yusuf Wowor, kepada VIVA.co.id, Kamis 18 Februari 2016.

Meski Pilkada berjalan lancar, KPU Manado masih berhutang ke pihak ketiga. Dalam penyelenggaraan pesta demokrasi itu, mereka berprinsip Pilkada berjalan dulu baru soal utang belakangan.

Demokrat Lawan Keluarga Ratu Atut di Pilkada Banten

"Kan uangnya ada, tinggal tunggu cair," ujarnya.

Yusuf pun menyampaikan terima kasih pada tiga pasang calon dan masyarakat Kota Manado yang telah menyukseskan pesta demokrasi tersebut.

Semua Petugas KPPS Pilkada 2020 Akan Jalani Rapid Test

"Suasana kondusif yang terjadi kemarin saat pencoblosan semoga berlanjut di pleno tingkat PPK selang tiga hari ini dan pleno KPU pada 24-27 Februari 2016," imbuh Yusuf.

Sementara itu, hasil rekapitulasi yang diunggah di situs KPU Manado menunjukkan pasangan nomor urut 1 Harley Mangindaan dan Jemmy Asiku meraih 60.311 suara (32,25 persen), nomor urut 3 Vicky Lumentut dan Mor Dominus Bastiaan 66.438 Suara (35,53 persen), dan pasangan nomor urut 4, Hanny Joost Pajouw dan Gregorius Tony Rawung suara (32,22 persen).

Data suara yang masuk hingga Kamis, 18 Februari 2016, pukul 12.15 WITA, sudah 99,38 persen atau 806 dari 811 TPS. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya