Kubu Romahurmuziy Minta Polisi Usut Tragedi Bom di Yogya

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Kubu Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Islah Jakarta, angkat bicara soal tragedi bom molotov yang menewaskan seorang kader partai, saat acara digelar kubu Ketua Umum PPP Djan Faridz di Yogyakarta, Minggu 17 April 2016. Mereka mengaku turut berbela sungkawa atas tragedi tersebut.

Alasan PPP Ajak Profesional Jadi Pengurus Partai

"Kami meminta, agar polisi menyelidiki kejadian tersebut, agar tidak ada provokasi yang berkembang ke arah bentrokan antarkelompok, atau antarwarga masyarakat," kata politikus PPP yang Ketua Umum PPP-nya Romahurmuziy, atau Romi, Arsul Sani, saat dihubungi VIVA.co.id, Minggu 17 April 2016.

Atas peristiwa itu, Arsul yang juga menjabat Sekretaris Fraksi PPP DPR ini mengingatkan kepada seluruh kader partai untuk tidak terprovokasi. Dia meminta, semua pihak untuk mempercayakan masalah ini ke aparat Kepolisian yang mengusut siapa pelaku atas peristiwa itu.

Ini Struktur Kepengurusan Inti PPP yang Baru

"Terakhir, kami meminta seluruh jajaran kader, agar tidak terseret pada perilaku segelintir elite PPP yang memanfaatkan sentimen dan emosi sebagian kader PPP untuk terus menciptakan destabilisasi terhadap PPP pascaMuktamar Islah di Asrama Haji Pondok Gede," ujar anggota Komisi III DPR itu.

Peristiwa yang terjadi pada Minggu 17 April 2016 itu, merenggut seorang korban meninggal. Sementara itu, seorang lainnya luka.

Alasan PPP Angkat Mantan Tersangka Korupsi Jadi Bendahara

Kejadian itu terjadi usai tabliq akbar yang dihadiri ribuan kader PPP. Acara tersebut digelar oleh Presidium Forum Komunikasi Laskar Partai Persatuan Pembangunan Yogyakarta. Turut hadir dalam acara tersebut Djan Faridz dan juga Ketua DPW PPP Yogyakarta, Syukri Fadholi. (asp)

Ilustrasi jenazah.

Simpatisan PPP yang Dibacok Pria Bersorban Meninggal

PPP mengklaim menyerahkan kasus ini ke kepolisian

img_title
VIVA.co.id
22 Juni 2016