Dedengkot Tewas, Jaringan Teroris Santoso Bakal Terurai

Petugas kepolisian menunjukkan foto 10 orang anggota kelompok Santoso di Poso yang tertembak oleh Satgas Operasi Tinombala 2016 di Mapolda Sulawesi Tengah, Palu, Kamis (30/6).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Basri Marzuki

VIVA.co.id – Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu, mengatakan tewasnya terduga teroris Santoso dianggap bisa 'mengurai' kelompok jaringan mereka. Meski demikian, kata dia, bukan berarti jaringan teroris bakal lenyap begitu saja, namun paling tidak bisa memecah kekuatan atau mengurai jaringan mereka.

Ikut Santoso, Anggota Teroris Menderita Keletihan

“Bukan berarti jaringan teroris lantas mati. Tapi harus kita antisipasi dengan tertangkapnya jaringan teroris Santoso cs, minimal dia bisa mengurai kelompok-kelompok jaringan Santoso cs," kata Masinton di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 19 Juli 2016.

Ia menjelaskan, kelompok Santoso selama ini dianggap sebagai sebuah jaringan yang mendukung mulai dari pembiayaan hingga mobilisasi kelompok teroris. "Kemudian (Santoso juga mendukung) persenjataan dan juga kelompok-kelompok yang selama ini memiliki ideologi yang sama dengan kelompok Santoso," kata Masinton.

Ada Senjata hingga Pakaian Dalam Wanita di Gubuk Santoso

Ia pun mengapresiasi kinerja petugas kepolisian dan masyarakat yang telah mendukung pengejaran teroris di Poso. Meski begitu, ia memang telah meyakini saat serah terima jabatan Kapolri Tito Karnavian, penangkapan Santoso tinggal menunggu waktu.

"Pertama kelompok Santoso sudah terkepung, kemudian jaringan logistiknya juga sudah semakin menipis dan kemudian juga kerja aparat kepolisian dan aparat lain yang dibantukan di bawah kepolisian sangat agresif untuk mengejar buronan jaringan teroris Santoso," kata Masinton.

Jenazah Santoso Diserahkan ke Keluarga
Sejumlah personel Inafis melakukan olah TKP tewasnya salah satu teroris anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso usai baku tembak dengan Densus 88 pada Jumat, (3/4/2015).

TNI: Pengikut Santoso Tinggal Tujuh Orang dengan Dua Senjata

Kelompok Mujahidin Indonesia Timur itu terus melemah.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2016