Gerindra Anggap Doa di Sidang Tahunan Bukan Politisasi

Sidang Tahunan MPR RI
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Doa penutup pada Sidang Tahunan Bersama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang dibacakan oleh anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Muhammad Syafi'i, menjadi viral di media sosial.

Ketua DPW PPP se-Indonesia Solid Hadapi Pilkada 2024, Mardiono: Kita Bangkit Kembali

Doa tersebut dinilai mengandung pesan-pesan politis, bahkan kritik kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memang hadir dalam sidang itu. Namun, Partai Gerindra menilai substansi dalam doa tersebut sangat wajar.

"Doa itu permohonan dukungan kepada Yang Maha Kuasa untuk perbaikan perkara-perkara yang di luar kemampuan manusia," kata Politikus Gerindra, Sodik Mujahid kepada VIVA.co.id pada Kamis 18 Agustus 2016.

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Menurut Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu, Syafi'i sebagai pembaca doa hanya benar-benar meminta perubahan kepada Tuhan untuk kebaikan bangsa Indonesia. Karena itu, tidak perlu dianggap sebagai politisasi doa.

"Dan yang disampaikan Pak Syafi'i adalah fakta-fakta yang perlu pertolongan Allah untuk perbaikan dan perubahannya," ujar Sodik lagi.

DPR Segera Panggil KPU, Bahas Evaluasi Pemilu hingga Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Sodik mengatakan, doa bisa menjadi bentuk ungkapan dan permohonan atas fenomena yang ada di sekitar manusia. Karena itu, menurutnya, doa dalam Sidang Tahunan tidak perlu direspons berlebihan, namun hendaknya dianggap sebagai bentuk harapan baik.
 
"Tidak usah berlebihan. Kyai berdoa atas dasar fenomena di sekitarnya. Politisi berdoa atas dasarfenomena di sekitarnya . Setiap profesi berdoa atas dasar mindset dan fenomena di sekitarnya," katanya.

Hal tersebut disampaikan Sodik, menyusul soal doa dalam sidang yang digelar pada 16 Agustus 2016 itu, yang sempat menjadi perbincangan, karena dianggap mengandung kritik terhadap pemerintahan Presiden Jokowi. (asp)

Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro di TKP Polisi Bunuh Diri

MKD Pastikan Pelat DPR di Mobil Alphard Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Palsu

Anggota Satlantas Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) tewas diduga bunuh diri dalam sebuah mobil merk Toyota Alphard di Kawasan Mampang, Jakarta Selatan.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024