Riwayat Laku Sri Bintang di Rumah Menteri Wanita Pertama

Sri Bintang Pamungkas (kanan).
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Eka Permadi.

VIVA.co.id – Rumah 'Guntur 49' di Setiabudi, Jakarta Selatan, menjadi salah satu tempat yang digeledah polisi terkait kasus dugaan makar. Rumah 'Guntur 49' diduga menjadi tempat salah satu tersangka dugaan makar, Sri Bintang Pamungkas, melakukan kegiatan organisasi.

Pegawai Kemenhub Dipolisikan Istri Gara-gara Injak Al-Quran

Ketua RT di Kawasan rumah 'Guntur 49', Suwarto, ikut diperiksa polisi sebagai saksi Sri Bintang. Suwarto mengatakan, saat diperiksa penyidik, dia ditanya tentang kegiatan Sri Bintang sehari-hari di rumah 'Guntur 49' tersebut.

"Saya jelaskan bahwa saya memang tak tahu apa-apa," kata Suwarto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis 22 Desember 2016.

Sosok yang Kembali Laporkan Anwar Usman ke MKMK Dipolisikan

Suwarto menuturkan, rumah 'Guntur 49' berada di wilayah RT 13/5, Kelurahan Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Mengenai kegiatan yang dilakukan di rumah tersebut, ia mengaku kurang mengetahuinya secara pasti. Selain sebagai Ketua RT, dia juga harus bekerja setiap hari.

Polisi Ungkap Peran 5 Pelaku Pembegalan terhadap Calon Siswa Bintara Polri

"Ya saya sendiri kerja ya, jadi enggak selalu tahu kegiatan apa. Paling tahu kegiatan kalau Pak Bintang pulang kerja, kadang-kadang ya cuma salaman aja," katanya.

Ia pun mengetahui bahwa rumah 'Guntur 49' hanya dijadikan tempat berorganisasi dan berkomunitas sejak dahulu hingga kini. Ketika ditanya jikalau dirinya mengenal dan pernah melihat para tersangka dugaan makar di rumah 'Guntur 49', Suwarto menggeleng.

"Enggak pernah lihat. Saya juga enggak tahu kalau ada aktivitas apa pun di sana. Yang saya tahu memang rumah tersebut buat berorganisasi," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, rumah 'Guntur 49' pada dasarnya adalah rumah tinggal. Rumah tersebut adalah rumah menteri perempuan pertama Indonesia, Maria Ulfa.

"Itu punya menteri wanita pertama Indonesia Maria Ulfa. Itu menteri wanita pertama, sarjana hukum wanita pertama. Sekarang dirawat ahli warisnya," katanya.

Ia menuturkan, kadang-kadang rumah 'Guntur 49' banyak dikunjungi orang. Atas hal tersebut banyak warga sekitar yang mengeluhkan karena area parkiran mobil yang cukup panjang.

Namun, ia mengatakan, atas hal tersebut dia sudah pernah menegur pengurus rumah 'Guntur 49'. Ia menegaskan, dalam rumah tersebut tidak pernah ditemukan adanya tindakan kriminal seperti mabuk-mabukan dan keributan.

"Kami sering rapat intern untuk mencegah itu. Semua penghuni kami ajak ketemu dan bicara. Ya jangan sampai mengganggu ketertiban," ujarnya lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya