Hary Tanoe Dukung Jokowi, Begini Respons PDIP dan Golkar

Partai Perindo saat deklarasi dukung Anies-Sandi di Pilkada DKI Jakarta pada 14 Maret 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Irwandi Arsyad

VIVA.co.id - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, menilai dukungan Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo, kepada Jokowi sebagai calon presiden untuk Pemilu 2019 menambah deretan panjang dukungan ke mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Eva mengakui Jokowi memiliki nilai lebih dibanding tokoh yang lain.

Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain

"Yang memang by performance tampaknya peluang untuk menang memang paling gede, dari performance internasional. Terakhir itu tingkat kepercayaan internasional dari Gallup itu ya paling tinggi Indonesia dengan Swiss," kata Eva di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 2 Agustus 2017.

Menurutnya, dukungan ini dinilai sebagai insting politik yang pragmatis. Sebab, dukungan diberikan dengan menempel di gerbong yang kuat.

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

"Jadi wajar saja. Karena toh juga sudah banyak parpol yang lain juga. Menurutku dukungan itu harus konkret, terukur, dan produktif. Dan jangan ada transaksi di awal. Durung ono kinerja juk jaluk jadi cawapres, umpamane ngono aku ya mohon maaf menurutku harus terukur," kata Eva.

Ia menjelaskan pada momen Pilpres dan Pileg bisa dihitung dan dikalkulasi, kontribusi 'geng MNC' dalam kampanye pemberitaannya. Misalnya membantu, melawan atau justru malah 'ramai-ramai' memberitakan Jokowi.

Menlu Singapura Bertemu Jokowi di Istana Negara, Ini yang Dibahas

"Ingatan kita kan belum lupa selama Ahok, MNC mana? Gitu loh. Terus tiba-tiba ketika tersudut soal kejaksaan kok belok sini yo pusing. Jadi very welcome but..." kata Eva.

Reaksi Golkar

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR, Robert Kardinal, menilai dukungan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo pada Jokowi sebagai calon presiden merupakan hal positif.

"Sudahlah, mereka memang berseberangan. Tapi saya kira ini hal positif karena sudah diputuskan berarti sudah selesai," kata Robert di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 2 Agustus 2017.

Ia tak menampik dukungan dari Perindo pada Jokowi sebagai kekuatan baru dalam Pilpres nanti. Saat ditanya soal Hary Tanoesoedibjo yang tersangkut masalah hukum, ia tak mau mencampuradukkan antara politik dengan hukum.

"Urusan politik gak mungkin dicampur aduk. Positif saja. Lebih banyak, lebih bagus, berarti kan mereka menilai pemerintah sekarang bekerja dengan baik terutama Jokowi-JK," kata Robert.

Adapun soal kerjasama ke depan antara partai-partai pendukung Jokowi, ia masih belum mengetahuinya. Sebab persoalan ini memang harus diputuskan bersama.

Untuk diketahui, Golkar, Nasdem, dan Hanura telah lebih dulu menyatakan akan mengusung Jokowi pada pemilu 2019. Sedangkan partai Jokowi, PDIP, justru belum mendeklarasikan akan mengusung siapa dalam Pilpres 2019 mendatang. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya