- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Bakal calon gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, menjawab normatif ketika ditanya isu tentang nama Tri Rismaharini alias Risma menggantikan posisi Abdullah Azwar Anas sebagai kandidat wakilnya. Desas-desus itu berembus setelah Azwar Anas menyatakan mengundurkan diri.
"Saya terus terang belum berani berspekulasi. Tetapi insya Allah, apa pun yang terjadi, kita akan mengambil langkah-langkah untuk mengambil opsi-opsi," kata Gus Ipul ditanya soal isu Risma menggantikan Azwar Anas saat ditemui di rumah dinasnya di Surabaya pada Jumat, 5 Januari 2018.
Gus Ipul maupun partai-partai pendukung, yaitu PDIP dan PKB, masih menunggu penjelasan langsung dari Azwar Anas soal rencana pengunduran dirinya dan latar belakang langkah mengejutkan itu. Sang Bupati Banyuwangi baru menyampaikan mundur melalui pesan WhatsApp.
Dia belum memastikan apa pun kemungkinan keputusan yang diambil kelak karena terutama belum mendapatkan informasi dan penjelasan yang memadai. Tapi dia berharap semua beres dalam satu-dua hari mendatang.
Risma belum bisa dikonfirmasi tentang isu bahwa dia akan dipilih PDIP untuk menggantikan Azwar Anas. Tetapi hari ini dia sudah berkantor di Balai Kota Surabaya setelah kemarin mengikuti acara PDIP di Jakarta.
"Ibu tadi malam langsung balik ke Surabaya setelah acara PDIP di Jakarta. Hari ini sudah ngantor. Kalau ditanya soal itu (isu pengganti Azwar Anas), nanti Ibu pada saatnya akan bicara," kata juru bicara Pemerintah Kota Surabaya, Muhammad Fikser.
Kabar mengejutkan berputar di jagat politik Jatim. Pasangan Gus Ipul, Azwar Anas, berniat mengundurkan diri dari pencalonan. Hal yang menjadi sorotan karena pengunduran diri itu dibarengi dengan menyebarnya beberapa foto mesum pria menyerupai Azwar Anas bersama diduga perempuan. Anas menganggap itu sebagai pembunuhan karakter.
PDIP Terbuka untuk Siapa Saja yang Mau Maju Pilkada Jakarta 2024
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan partainya sedang menjaring bakal calon untuk diusung maju di Pilkada Jakarta 2024. Dia menyebut PDIP.
