Dipecat dari Ketum Hanura, Begini Reaksi Oso

Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang atau Oso.
Sumber :
  • Antara Foto/ Yulius Satria Wijaya.

VIVA – Kepengurusan Hanura memecat Oesman Sapta Odang dari posisi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Pemecatan ini karena mosi tidak percaya dari 27 DPD dan lebih dari 400 DPC Hanura atas kepemimpinan Oso.

Ruang Fraksi Hanura DPRD Batam Terbakar, Diduga Korsleting Listrik

“Nanti saja, nanti saja,” kata Oso di Manhattan Hotel, Jakarta Selatan, Senin 15 Januari 2018.

Oso berjanji akan menanggapi pemecatan tersebut setelah rapat bersama dengan loyalisnya di kepengurusan Hanura.

Songsong Pemilu 2024, Oso Minta Kader Hanura Aktif Rangkul Rakyat

Rapat koordinasi yang dipimpin Oso ini sebagai respons pemecatannnya dari rapat yang digelar Sarifuding Suding cs.

Sebelum masuk memimpin rapat, Oso masih irit bicara. Rapat koordinasi ini masih digelar secara tertutup.

Eks Politikus Hanura Siap Ikhtiar Bawa NasDem Jaya di Pemilu 2024

Sebelumnya, DPP Hanura memecat Oso dari posisi ketua umum. Pemecatan diawali dengan rekomendasi serta permintaan dari 27 Dewan Pimpinan Daerah dan berbagai Dewan Pimpinan Cabang, melalui mekanisme mosi tidak percaya.

"Menyikapi permintaan dari DPD seluruh Indonesia, dan juga para pengurus harian, tentang adanya mosi tidak percaya kepada Bapak Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang," kata Wakil Ketua Umum DPP Hanura Daryatmo, dalam konferensi pers di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin, 15 Januari 2018.

Daryatmo juga menyampaikan dirinya telah ditunjuk menjadi Pelaksana tugas Ketua Umum. "Atas kesepakatan rapat, tadi telah menunjuk saya sebagai Plt Ketua Umum DPP Hanura," ujar Daryatmo.

Salah satu alasan pemecatan Oso karena dinilai arogan memimpin Hanura terutama dalam pengusungan pasangan calon untuk Pilkada. Oso juga disebut diduga memainkan mahar politik kepada paslon tertentu. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya