Lodewijk Freidrich Akui Pernah Jadi Anak Buah Luhut

Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus (kiri) bersama Ketua Umum Parti Golkar Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Letnan Jenderal Purnawirawan TNI Lodewijk Freidrich Paulus mengaku kaget ditunjuk menggantikan Idrus Marham sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golkar. Ia menilai Ketua Umum Airlangga Hartarto punya kewenangan menentukan nama sekretaris jenderal.

Khofifah Klaim Dapat Dukungan 4 Parpol untuk Maju Pilgub Jatim

"Saya ditunjuk sebagai Sekjen DPP Golkar tentunya di luar sepengetahuan saya, karena itu hak Ketua Umum untuk memilih siapa yang Beliau anggap cocok, ataupun dapat membantu Beliau dalam tugas," kata Lodewijk di kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin, 22 Januari 2018.

Lodewijk mengakui belum lama menjadi pengurus partai berlambang pohon beringin itu, dengan jabatan sebagai Pelaksana tugas Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar Lampung.

Golkar Tetap Optimis Meski Elektabilitas Ahmed Zaki Masih Rendah di Bursa Cagub DKI

"Saya di Golkar baru dua tahun. Saya dipercaya menjadi Plt DPD Lampung dan ada tugas yang harus saya selesaikan, alhamdulillah dapat selesai," paparnya.

Ia menolak bila masa jabatan yang pendek di kepengurusan Partai Golkar bisa memicu gejolak baru. Ia menepis terpilihnya dia karena titipan dari Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang merupakan politikus senior Golkar.

Sinyal Siap Lawan Menantu Jokowi, Ijeck: Kita Mau Bersaing Secara Sehat

Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus tersebut punya cerita dalam kariernya di militer. Ia mengaku tidak mengetahui apakah ada campur tangan Luhut dalam penunjukan dirinya sebagai Sekjen oleh Airlangga. Meskipun keduanya merupakan mantan anggota pasukan elite Kopassus.

"Saya tidak tahu apakah Pak Luhut ada campur tangan. Apakah kurun waktu itu Beliau menilai saya, apa gimana saya enggak tahu. Apakah ada intervensi apa, saya enggak tahu. Yang jelas saya berusaha bekerja sepenuhnya," ujar Lodewijk.

Namun, ia mengakui saat bertugas sebagai anggota Kopassus pernah menjadi anak buah Luhut dan Prabowo Subianto.

"Yang jelas Pak Luhut komandan saya. Saya lulus 81 Akmil, dua tahun kemudian 83 saya direkrut di Sat Gultor Kopassus. Pak Luhut komandan saya, Wakilnya Pak Prabowo," ujarnya.

Disinggung apakah dirinya mendapat wejangan dari Luhut sebelum ditunjuk sebagai Sekjen Partai Golkar, ia menjawab diplomatis. Menurutnya bukan hanya Luhut yang memberikan wejangan terhadapnya.

"Bukan dia saja. Tapi yang lain ngomong besarkan Partai Golkar. Mereka men-support, bahu membahu untuk yang ada sekarang. Bangkitkan Golkar dan menangkan Golkar," tegasnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya