Menhub Kesal Tiket Online di Terminal Pulogebang Lemot

Menteri Perhubungan Budi Karya saat di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi cukup kecewa dengan sistem tiket online yang diterapkan di terminal Pulogebang, Jakarta Timur. Alasannya, jaringan koneksi internet yang ada di terminal itu tergolong lambat. 

Menhub Budi menyaksikan sendiri, salah satu penumpang yang harus menunggu cukup lama dalam pemesanan tiket hingga melebihi dua menit bahkan harus mengulang beberapa kali. Menurutnya, idealnya dapat dilakukan pemesanan untuk satu tiket itu dalam waktu satu menit.

"Online itu berarti banyak sekali makna yang bisa diperoleh di situ. Tapi saya belum mendapatkan hasil yang baik," kata Budi di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Minggu 4 Maret 2018.

Bagi dia, hal ini memang perlu dikoordinasikan agar sistem pelayanan yang ada di Terminal terbesar di Asean itu dapat berlangsung cukup baik. Dia pun kepada Organisasi Angkutan Daerah (Organda) sebagai koordinator PO Bus di Pulogebang untuk dapat memaksimalkan pelayanan agar masyarakat semakin tertarik melakukan perjalanan melalui Terminal Pulogebang.

"Kalau masih ada ada dikotomi seperti ini nah inilah yang terjadi. Di mana kita melakukan suatu transaksi tetapi lama, kalau mesti pakai satelit ya pakai satelit, pakai alat ya pakai alat. Ini yang mesti saya minta hari ini," kata Budi. 

Terminal Pulogebang, Jakarta Timur

Terminal bus Pulogebang, Jakarta Timur.

Hingga saat ini, baru sebanyak 20 perusahaan otobus (PO) yang menggunakan sistem e-ticketing di Terminal Pulogebang dari total sebanyak 120 PO Bus yang ada di terminal tersebut. Budi pun meminta kepada seluruh pihak agar terus memaksimalkan pelayanan dan meningkatkan pelayanan secara elektronik

Buntut Kasus Bos Garuda, Menhub Perketat Penunjukan Direksi Airline

"Sistem ini baru 20 yang masuk saya minta nanti ya nanti daftar perusahaannya mana, sistemnya seperti apa.  Minggu depan sudah lebih cepat dan ada petugas yang mendampingi di situ. Supaya apa yang kita nyatakan itu pasti dilaksanakan," kata Budi.

"Sebenarnya kalau 20 terbesar itu sudah cukup bagus. 20 terbesar kalau online nya lancar itu bagus artinya kita bisa coba pakai gadget. Kalau itu lancar otomatis orang akan ke sana semuanya. Dan sistem ini akan menggulung cepat (minat masyarakat), tapi kalau internetnya lama orang akan malas lah," lanjut Menhub. (ren)

Jelang Nataru, Tol Cipali Rawan Kecelakaan dan Kurang Rest Area
Penumpang mulai memadati Terminal Pulogebang di Jakarta Timur

Syarat SIKM Dihapus, Terminal Pulogebang Mulai Ramai

SIKM diganti Corona Likelihood Metric (CLM).

img_title
VIVA.co.id
20 Juli 2020