Sri Mulyani: Rupiah Melemah Akibat Kebijakan The Fed

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS akibat dampak dari kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) yang menaikkan suku bunga hingga empat kali lipat.

Dolar AS Sempat Tembus Rp16.200, Jokowi: Kita Ketar-ketir, Agak Ngeri Juga

Pergerakan ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun di seluruh mata uang negara seluruh dunia.

“Semua ini disebabkan pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell yang akan menaikkan suku bunga dari tiga menjadi empat kali. Ini menyebabkan laju ekonomi tinggi dan menghadirkan inflasi. Ini alasannya,” ujar Menkeu memberikan penjelasan saat jumpa pers usai dialog nasional kedelapan ‘Indonesia Maju’ di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Minggu 11 Maret 2018.

Rupiah Loyo Lawan Dolar AS Dipicu Terbukanya Opsi Kenaikan Suku Bunga The Fed

Pelemahan mata uang terhadap US$ juga dipicu kebijakan di bidang fiskal dan perdagangan AS yang menciptakan ketidakpastian, sehingga menyebabkan perlombaan penurunan pajak dan tarif masuk di pabean pada semua negara. “Ini menyebabkan ketidakpastian perekonomian di seluruh dunia,” ujar Menkeu.

Sebagai upaya mengantisipasi kenaikan suku bunga di AS yang hingga empat kali, Menkeu di bersama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian dan Bank Indonesia berupaya menjaga stabilitas perekonomian Indonesia tetap stabil.

Rupiah Mulai Sentuh Rp 15.900-an per Dolar AS, Gubernur BI: Enggak Usah Kaget

Tidak hanya itu, upaya makro dengan menjaga APBN tetap tidak defisit dan sehat agar inflasi tetap rendah juga dilakukan.

“Kami terus menjaga keseimbangan necara pembayaran (ekstrenal) dengan neraca produksi (internal),” katanya.

Selain itu, kebijakan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dengan terus fokus pada pertumbuhan investasi dan peningkatan ekspor sebelum berlakunya kenaikan suku bunga adalah langkah konkret yang dilakukan.

Gambarannya, Menkeu menyatakan dengan pertumbuhan investasi bisa mencapai 7% tahun ini, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5%.

“Kebijakan ini belajar dari kondisi yang sudah pernah kita alami saat kenaikan suku bunga AS hingga tiga kali lipat pada 2016-2017 lalu,” ujarnya.

 

Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta

Rupiah Loyo ke Level Rp 16.038 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot loyo pada perdagangan Selasa, 28 Mei 2024. Rupiah melemah sebesar 18 poin, atau 0,11 persen ke Rp 16.038 per dolar AS.

img_title
VIVA.co.id
28 Mei 2024